Cerita Maganger di SATUNAMA, Belajar Melalui Pengalaman Nyata

Program Magang SATUNAMA

Satunama.org.- Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah tahap penting dalam pendidikan kejuruan. Peserta didik butuh dihadapkan pada realitas dunia kerja. Teori dan konsep dari ruang kelas butuh dipertemukan dengan dinamika pekerjaan. Tujuannya tentu pada pencapaian proses belajar yang aktif bagi siswa.

Keempat siswa SMK Keling Kumang Kalbar menjalankan PRAKERIN di SATUNAMA selama tiga bulan, terhitung sejak Juli hingga September 2023.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Keling Kumang mamandang wajib program ini. Pada 2023, sekolah yang berdiri di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat tersebut mengirimkan empat siswa untuk ber-PRAKERIN di SATUNAMA. Mereka adalah angkatan ke empat yang berkesempatan belajar di SATUANAMA.

Empat orang siswa yang dikirim ke SATUNAMA di antaranya Marsel dan Bintang dari Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, Adel dari Jurusan Administrasi Perkantoran serta Aurel dari Jurusan Akuntansi. Keempatnya menjalankan PRAKERIN selama tiga bulan sejak Juli hingga September 2023.

Sejak pertama kali tiba di SATUNAMA, para siswa ditempatkan pada beberapa unit kerja sesuai konsentrasi studi mereka. Bintang dan Marsel ditempatkan di Unit Riset dan Komunikasi, Adel di HRD sedangkan Aurel di Keuangan. Meski ditempatkan secara khusus, para siswa mendapat kesempatan belajar lintas departemen dan unit. Mereka terlibat di beberapa program yang sedang berlangsung di SATUNAMA seperti Sekolah Politisi Muda (SPM), Sinau Bhineka Tunggal Ika (SBTI), Change the Game Academy (CtGA) serta beberapa kegiatan internal lainnya.

Proses belajar yang intens dan menyenangkan dirasakan oleh keempat siswa. Adel dalam sesi Podcast CERDAS di kanal YouTube SATUNAMA mengungkap proses belajar yang menurutnya menantang. “Kami sering bilang kalau kami di sini kerjanya seru karena merasa tertantang. Dan tantangannya itu bertahap. Dari pertama kami masuk yang kami kerjakan sesuai dengan bidang keahlian kami. Semakin lama kami semakin tertantang dengan pekerjaan lain”, ungkap Adel.

Proses belajar yang intens dan menyenangkan dirasakan oleh keempat siswa selama magang di SATUNAMA.

Hal senada disampaikan Marsel yang menceritakan serunya kerja magang. Menurutnya, pekerjaan selama PRAKERIN bukanlah beban. Ia melihat itu sebagai tantangan dalam belajar yang harus ia taklukkan. Karena dia sadar dunia kerja memang berbeda. “Menurut saya yang paling menarik itu dikejar deadline.”, ucap Marsel sambil tertawa.

Semangat Merdeka Belajar

Jika berkaca dari kebijakan Kemendikbud dalam kurikulum Merdeka Belajar, PRAKERIN mendapat penegasan ulang. Butir ketiga dari dukungan Kemendikbud dalam Program SMK Pusat Keunggulan berbunyi “pembelajaran kompetensi siap kerja dan berkarakter melalui pembelajaran, berorientasi pada penguatan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan pengembangan karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila” (Kemendikbud.go.id, 2021).

Dukungan tersebut merupakan upaya membumikan semangat Merdeka Belajar yang berfokus pada penguatan SDM serta mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia profesional. Sudah tentu bahwa PRAKERIN yang dijalankan oleh SMK Keling Kumang adalah jembatan menuju ke titik itu. Titik dimana siswa bertemu dengan dunia kerja dan belajar dari sana.

Mengingat PRAKERIN menjadi aspek penting maka pengelolaan PRAKERIN perlu dipersiapkan secara matang. Perusahaan atau pun lembaga tujuan PRAKERIN perlu menjaga sinergi yang mutualistik. Dalam konteks lembaga non-profit seperti NGO ada beberapa hal yang barangkali jadi pertimbangan:

Pertama, para siswa perlu didorong untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait pekerjaan di NGO tujuan sebelum mereka diterjunkan. Tujuannya agar merangsang motivasi mereka sebelum berpraktik.

Kedua, hasil PRAKERIN bukan semata laporan tertulis sebagai syaratnya. Siswa perlu didorong untuk menciptakan produk-produk sesuai basis pengetahuan mereka. Tentu tidak mudah. Karena itu delegasi tugas  dan tanggung jawab, kontrol serta pendampingan para mentor saat PRAKERIN tidak boleh absen.

Ketiga, para alumni PRAKERIN perlu dipersiapkan menjadi perpanjangan semangat kerja-kerja NGO. Dalam konteks SATUNAMA, nilai-nilai inklusi misalnya menjadi bekal yang telah dititipkan kepada mereka. Tujuannya menjadi wabah positif bagi generasi-generasi muda.

Merawat Kolaborasi

Presentasi hasil magang memberikan kesempatan para siswa menyampaikan aktivitas, pembelajaran, hambatan, rekomendasi sampai saran dan kritik selama PRAKERIN.

Berakhirnya PRAKERIN keempat siswa ditunjukkan dengan presentasi hasil akhir yang diikuti oleh perwakilan guru dari SMK Keling Kumang dan perkarya SATUNAMA. Mereka berkesempatan menyampaikan aktivitas, produk yang dihasilkan, pembelajaran yang diperoleh, hambatan, rekomendasi sampai saran dan kritik selama PRAKERIN.

Ariwan Perdana, salah satu pekarya SATUNAMA memberi apresiasi yang berbeda kepada keempat siswa. Menurutnya selain menjabarkan aktivitas, memberi kritik adalah hal yang patut diapresiasi dari para siswa. “Memberi kritik bukan hal yang mudah, tetapi mereka telah menunjukkan itu”, kata Ariwan.

Mateus sebagai perwakilan guru yang mengikuti presentasi hasil akhir siswanya mengaku senang. Ia menerangkan bahwa para siswa yang datang ke SATUNAMA telah melalui proses seleksi dari sekolah. Pria yang mengampu jurusan pertanian tersebut pun mengucapkan terima kasih kepada SATUANAMA yang telah menjadi rumah belajar bagi keempat siswa. “Semoga kerja sama antara SMK Keling Kumang dan SATUNAMA bisa terus berlanjut.” Harapnya. [Berita : Okka Gualbertus/Penyunting: A.K. Perdana/ Foto : Okka Gualbertus/Marselus Sarong]

Tinggalkan komentar