Lima Nama Jadi Nominator Pengurus

Menerjemahkan prinsip demokrasi dalam praktik pemilihan pengurus. Pemaknaan itulah yang coba dilakukan oleh Yayasan SATUNAMA pada proses Nominasi Calon Pengurus Yayasan untuk periode 2017-2020, yang dihelat di Kompleks Balai Pelatihan SATUNAMA, Sleman, Rabu (22/3). Ini merupakan sebuah gagasan yang sejak dua periode kepengurusan sebelumnya sudah dilakukan oleh SATUNAMA.

Prinsip demokrasi tetap digenggam dan diterapkan, di mana seluruh pekarya dilibatkan dalam proses pemilihan. Meski demikian, mekanisme uji kelayakan dan kepatutan tetap diterapkan melalui metode dan instrumen yang dianggap memadai untuk melihat kelayakan pekarya yang mendapatkan hak dipilih sebagai calon pengurus.

Rangkaian proses nominasi telah dimulai sejak 30 Januari 2017 melalui penetapan P. Hardono Hadi sebagai Penanggungjawab Utama Pemilihan Pengurus oleh Methodius Kusumahadi selaku Ketua Pembina. Penanggungjawab Utama kemudian membentuk panitia beserta sistem dan mekanisme kerja panitia dan nominasi pengurus. Mekanisme kerja panitia meliputi pembentukan struktur panitia yaitu ketua, sekretaris, bendahara, badan pekerja serta panitia pemungutan suara dan logistik yang masing-masing memiliki peran dan fungsi yang tertuang dalam Tata Tertib Nominasi.

Tata Tertib Nominasi juga memuat pengaturan tentang proses pemilihan dari uji kelayakan dan kepatutan sampai pemungutan suara. Seleksi administratif untuk menentukan pekarya yang memiliki hak memilih dan dipilih kemudian dilakukan. Pasca seleksi administratif, muncullah 13 nama pekarya yang memiliki hak dipilih dan memilih, serta 24 pekarya yang memiliki hak memilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh panitia dan pembina yang merujuk pada AD/ART lembaga.

Lima Nama.

Pekarya yang telah memiliki hak dipilih dan memilih dan pekarya yang memiliki hak memilih kemudian berpartispasi dalam proses pemungutan suara. Dalam proses pemungutan suara, setiap pekarya yang memiliki hak memilih diizinkan untuk memberikan suaranya kepada maksimal 3 nama calon. Penghitungan suara akhir kemudian memunculkan 5 nama teratas yaitu William E. Aipipidely (20 suara), Insan Kamil (16 suara), Edy Purwaka (15 suara), Asep Nanda Paramayana (10 suara) dan Nunung Qomariyah (10 suara).

William adalah staf Departemen Politik dan Demokrasi yang banyak berkecimpung dalam isu demokrasi. Asep adalah staf Departemen Penguatan Masyarakat dan Desa yang memiliki pengalaman dalam pengorganisasian masyarakat dan pengelolaan keuangan. Sementara Nunung adalah staf Departemen Politik dan Demokrasi yang fokus dalam isu perempuan dan politik. Dua nama lainnya adalah Insan Kamil yang saat ini menduduki kursi wakil direktur SATUNAMA dan Edy Purwaka, staf pengelolaan pengetahuan dari Unit Pengembangan Sektor Pengetahuan dan Media. Kelima nama inilah yang diajukan kepada Pembina sebagai nominator pengurus periode 2017-2020.

Kepengurusan 2014-2017 akan habis masa jabatannya pada 16 April 2017. Selanjutnya, kepengurusan baru 2017-2020 akan mulai berkiprah untuk membawa SATUNAMA mewujudkan visi misinya dengan mengemban tugas besar, mengawali kerja-kerja masa depan SATUNAMA yang sudah dirumuskan dalam SATUNAMA Strategic Planning 2017-2037 demi mewujudkan Indonesia yang beradab, beragam dan berkelanjutan. (A.K. Perdana/SATUNAMA, Foto-foto: N.G. Suryanto)

Tinggalkan komentar