Penguatan Peran Partai Politik Timor-Leste dalam Perdagangan dan Digitalisasi Ekonomi

Satunama.org – Dili, Juli 2024 – Geliat transformasi digital kini merambah dunia politik Timor-Leste. Dalam upaya memperkuat peran partai politik menghadapi era digital, Yayasan SATUNAMA bekerja sama dengan Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) Jerman menggelar pelatihan strategis bertajuk “Pelatihan Penguatan Peran Partai Politik Timor-Leste dalam Perdagangan dan Digitalisasi Ekonomi” yang akan diselenggarakan pada 1-2 Juli 2024 di Priority Room City8, Dili. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman partai politik dalam mengawal transformasi digital, serta mempersiapkan pemimpin politik dalam menghadapi era ekonomi digital.

Pelatihan ini menjadi sangat krusial mengingat potensi ekonomi digital ASEAN yang diproyeksikan mencapai $1 triliun pada tahun 2030. Sebagai anggota baru ASEAN, Timor-Leste tidak ingin ketinggalan dalam memanfaatkan peluang ini. Melalui program ‘Timor Digital 2032’, pemerintah bersama Kementerian Telekomunikasi dan Transportasi berkomitmen untuk membangun infrastruktur digital yang kuat, termasuk rencana pemasangan kabel optik dari Australia. 

Meski mendapat tantangan dari koalisi oposisi di parlemen dan aktivis lingkungan, Koalisi Parlemen Nasional CNRT dan PD tetap mendorong agenda digitalisasi ini sebagai langkah strategis untuk mengintegrasikan Timor-Leste ke dalam rantai ekonomi digital regional. Hal ini sejalan dengan Master Plan Digital ASEAN 2025 yang menekankan pentingnya kesiapan setiap negara anggota dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang kesiapan pemimpin politik dalam mengawal perubahan. Kami membutuhkan dukungan penuh dari seluruh elemen politik untuk mewujudkan visi Timor Digital 2032. Saat ini, pemerintah sedang mendorong pembangunan infrastruktur digital strategis, termasuk proyek kabel optik dari Australia yang akan memperkuat konektivitas digital nasional.

Meski menghadapi berbagai tantangan, kami bersama Koalisi Parlemen Nasional CNRT dan PD berkomitmen untuk terus mendorong agenda digitalisasi ini sebagai fondasi pembangunan ekonomi masa depan Timor-Leste,” ujar Miguel Marques Goncalves Manitelu, Menteri Telekomunikasi dan Transportasi Timor-Leste, yang didampingi Eusebio Guterrres sebagai Penasihat Utama Kementerian dalam pelatihan tersebut.

Program ini dihadiri oleh 25 pemimpin nasional dari berbagai partai politik terkemuka di Timor-Leste, termasuk CNRT, PD, PUDD, dan UDT. Para peserta mendapatkan pembekalan komprehensif tentang digitalisasi ekonomi, e-commerce, dan ekonomi kreatif dari para pakar seperti Dr. Hanafi, Rektor Universitas Teknologi Tangerang Selatan, dan I Gede Edy Purwaka, Direktur Eksekutif Yayasan SATUNAMA.

Kami melihat antusiasme yang besar dari partai-partai politik untuk beradaptasi dengan era digital. Hal ini tercermin dari hasil evaluasi pelatihan yang menunjukkan 73% peserta mengalami peningkatan kompetensi yang signifikan dalam memahami digitalisasi ekonomi dan perdagangan. Partai-partai politik mulai menyadari pentingnya transformasi digital, tidak hanyasebagai isu teknologi, tetapi juga sebagai katalis pembangunan ekonomi. Ini adalah langkah positif menuju Timor Digital 2032, terutama dalam upaya mengintegrasikan Timor-Leste ke dalam ekosistem digital ASEAN,” kata Muhammad Zuhdan, Kepala Desk Timor-Leste Yayasan SATUNAMA Yogyakarta.

Pelatihan ini menggunakan metode partisipatif dan mencakup berbagai aspek penting seperti: Visi dan Kebijakan Timor Digital 2032, Peran Partai Politik dalam Digitalisasi Ekonomi, Implementasi E-Commerce dan Ekonomi Digital dan Pengembangan Ekonomi Kreatif. Program ini merupakan kelanjutan dari program penguatan kapasitas partai politik yang telah dimulai sejak September 2023. Berdasarkan hasil evaluasi, mayoritas peserta mengalami peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang signifikan, dengan tingkat perubahan mencapai 73%.

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, para pemimpin partai politik dapat menjadi agen perubahan dalam mendorong transformasi digital di Timor-Leste. Hal ini tercermin dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan signifikan dimana 73,03% peserta mengalami perubahan pemahaman yang substansial, dan 25,96% peserta mencapai perubahan yang sangat signifikan dalam pengetahuan digital mereka. Para peserta diharapkan mampu mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan, terutama dalam mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif dan e-commerce.

Dengan metode partisipatif yang diterapkan selama pelatihan, peserta telah dibekali kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan digitalisasi, membentuk tim ahli, melakukan advokasi anggaran publik, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam agenda digital nasional. Hal ini sejalan dengan visi Timor Digital 2032 dan Master Plan Digital ASEAN 2025 untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik di Timor-Leste, sekaligus memposisikan negara ini sebagai pemain aktif dalam ekosistem digital ASEAN. [Penulis Reza Anifa / Penyunting: Oka Gualbertus / Foto: Muhammad Zuhdan]

Tinggalkan komentar