Etika Politik Membuka Sekolah Politisi Muda Angkatan VI

Satunama.orgSekolah Politisi Muda (SPM) Angkatan VI level I yang diselenggarakan Yayasan SATUNAMA Yogyakarta resmi dibuka pada Kamis (4/8/2022) dan berakhir pada Senin (9/8/2022). Perserta angkatan ini berjumlah 29 orang yang merupakan kader muda dari berbagai partai politik. Meski SPM berlangsung di Yogyakarta peserta atau siswa datang dari berbagai wilayah seperti Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, DIY dan beberapa wilayah lainnya.

Hari pertama dibuka dengan materi “Integritas dan Etika Politik bagi Politisi” oleh Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si. Pemateri merupakan Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia. Beliau menekankan pentingnya integritas dan etika bagi politisi sebagai pejabat publik. Etika dalam penjelasan beliau merupakan upaya mencari mana yang baik dan buruk. Sedangkan integritas adalah mengembalikan sesuatu sesuai jalurnya. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan.

“Etika adalah cabang filsafat untuk mencari mana yang baik dan mana yang buruk. Integritas artinya mengembalikan sesuatu pada jalannya. Ada pertimbangan etis dan tidak etisnya”, papar Hamdi dalam sesi kelasnya.

Menurut beliau dilema etika adalah persoalan tersendiri bagi politisi. Konfilik kepentingan yang sering terjadi menjadi pertimbangan penting sehingga etika politik perlu dipelajari oleh para politisi muda. Sebagai pejabat publik nilai-nilai etika yang bersifat universal perlu dipegang sebagai bekal.

Refleksi Bagi Politisi Muda

Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan refleksi melalui lembar exsercise  yang telah disiapkan. Terdapat dua opsi jawaban bagi masing-masing pertanyaan yaitu etis dan tidak etis. Jawaban berbeda dari setiap siswa menunjukkan tingkat refleksi yang berbeda pula.

“Jadi saya menyusun pertanyaan ini berdasarkan batasan etika yang telah dipelajari. Tugas anda adalah mengkonfirmasi apakah etis atau tidak etis tindakan-tindakan tersebut anda lakukan sebagai seorang pejabat publik”, ujad Hamdi yang sangat expresif dalam bermateri.

Beliau mempertegas kembali pada slide terakhir presentasinya bahwa tanpa memiliki kompetensi etika, politisi cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif. Sikap-sikap tersebut dapat dilakukan kepada pendukung “lawan politik” atau masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.

Desy Panca selaku siswa SPM dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah memberikan apresiasi terhadap kelas di hari pertama.

“Metode kelas hari ini menurut saya sangat keren dan dapat diterima dengan baik. Materinya sangat berbobot terutama bagi kami sebagai calon politisi muda yang akan maju di 2024 sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan”, ucap Desy ketika diwawancarai di akhir kelas.

Meski materi hari pertama adalah integritas dan etika politik, Hamdi selaku penyusun modul pembelajaran SPM mengingatkan kembali enam kompetensi dasar bagi politisi yang telah disusun sejak SPM angkatan I. Keenam kompetensi tersebut di antaranya communication skill, intellectual skill, relating to people, leading and motivation, resilience and drive, serta political convention.  

Kelas hari pertama berlangsung interaktif. Pemateri dan perserta terlibat secara aktif. Terlihat dari suasana di dalam balai pelatihan SATUNAMA yang terlihat sangat hidup. Adanya exercise dari pemateri dan diskusi kelompok menambah kelas sebagai wadah releksi.

Penulis: Yosef Weking / Editor: Bima Sakti

Tinggalkan komentar