Satunama.org – Dalam rangka memeriahkan ulang tahunnya yang ke-27, Yayasan SATUNAMA mengadakan lomba menggambar tingkat sekolah dasar. Lomba ini mengusung tema “Aku dan Kampungku”. Selain sebagai agenda ulang tahun, lomba menggambar merupakan wujud kepedulian SATUNAMA terhadap isu-isu terkait anak.
Lomba menggambar ini dilakukan pada Minggu (23/3/2025), di ruang Hitschma SATUNAMA. Acara lomba dimulai sejak pukul 09.40-14.00 WIB. Peserta lomba adalah anak-anak yang berdomisili di sekitaran Duwet, Sendangadi, Sleman, Yogyakarta ditambah beberapa anak pekarya SATUNAMA yang berdomisili di luar Duwet. Panitia lomba mendatangkan Ibu Devi, dosen Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, yang kebetulan berdomisili di dekat kantor SATUNAMA sebagai juri.

Sebelum lomba dimulai para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa bersama dan mendengarkan kriteria penilaian dari panitia. Anak-anak sangat antusias mengikuti lomba dengan membawa peralatan sendiri. Mulai dari meja lipat hingga krayon untuk mewarnai.
Tatik Sulistyaningsih selaku koordinator lomba menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen SATUNAMA dalam pemenuhan hak-hak anak. “Salah satu bentuk komitmen Yayasan SATUNAMA untuk terlibat dalam pemenuhan hak anak, yaitu hak untuk bermain hak untuk belajar, hak untuk berekspresi dan hak untuk berpartisipasi”, jelas Tatik.
Ia pun mengharapkan melalui lomba menggambar ini anak-anak dapat mengungkapkan ekspresinya. Anak-anak dapat mengungkapkan keinginannya dengan tema lomba tahun ini yaitu “Aku dan Kampungku”.
Damar Dwi Nugroho selaku ketua panitia HUT SATUNAMA ke-27 menangkan di awal lomba bahwa kalah-menang atau juara gak juara bukan yang utama. Menurut beliau momen perlombaan ini penting menjadi ruang mengekspresikan diri dan kemampuan anak-anak.
Berimajinasi
Hasil karya dari semua peserta menjadi bukti bahwa anak-anak memiliki imajinasi yang bagus tentang lingkungan mereka. Karya-karya mereka juga sangat potensial seperti yang diceritakan Ibu Devi sebagai juri lomba sekaligus mengapresiasi karya-karya mereka.
“Saya sangat senang ya! Jadi ternyata anak-anak yang berpartisipasi cukup antusias dan hasil karya mereka juga bagus-bagus. Sebenarnya anak-anak di sini cukup potensial. Mereka dalam berkarya cukup imajinatif, juga dari teman-teman panitia dalam penyelenggaranya sangat meriah”, terang Devi.

Sebelum membacakan nama para juara, Devi membagikan tips-tips dalam menggambar dan mewarnai. Kerapian, pemilihan dan kombinasi warna, adalah aspek penting dalam menggambar. Ia memberikan contoh warna putih. Menurutnya di dalam menggambar warna putih tetap harus digunakan meskipun media untuk menggambar berwarna putih. Ia memberi contoh ada krayon yang berwarna putih.
Sebagai informasi, ini bukan kali pertama SATUNAMA mengadakan lomba menggambar. Di tahun sebelumnya, untuk memeriahkan HUT ke-26, lomba menggambar tingkat SD pun menjadi salah satu rangkaian kegiatan menyongsong HUT. Terselenggaranya kegiatan ini didukung oleh para Magangers (sebutan untuk para pemagang) dari Universitas Sebelas Maret yang tergabung dalam kepanitiaan.
[Berita: Oka Gualbertus / Foto: Karenina Aryunda]