Menerabas Batas, Memanen Harapan : Refleksi SEKOLAH POLITISI MUDA 2015-2019

Judul Buku : Menerabas Batas, Memanen Harapan : Refleksi SEKOLAH POLITISI MUDA 2015-2019
Penulis : Amalinda Savirani
Isi : xx + 110 halaman
Cetakan Pertama 2020
Penerbit : Yayasan SATUNAMA Yogyakarta

Buku ini bagian dari pengembangan knowledge sector dari Yayasan SATUNAMA Yogyakarta. Setiap program di Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, sebagaimana halnya program Civilizing Politic For Indonesian Democracy (CPID) ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi pengetahuan yang bermanfaat bagi pembangunan demokrasi yang lebih beradab di Indonesia. Sekolah Politisi Muda (SPM) SATUNAMA yang merupakan kegiatan utama dari program CPID ini bukan hanya sebagai kegiatan yang sifatnya bimbingan teknis pendidikan politik saja, tetapi juga ingin membangun monumen emas pengetahuan politik transformatif bagi partai politik, politisi muda, anak muda, maupun publik secara luas.

Monumen emas pengetahuan tersebut berhasil diwujudkan oleh tim CPID Yayasan SATUNAMA dalam bentuk buku yang berjudul “Menerabas Batas, Memanen Harapan: Refleksi “Sekolah Politisi Muda” (2015-2019) Yayasan SATUNAMA” Saya selaku Direktur Eksekutif Yayasan SATUNAMA mengucapkan banyak berterima kasih kepada Amalinda Savirani Ph.D (Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan UGM) yang telah menjadi penulis utama atas buku tersebut dan dibantu oleh dua kontributor yaitu Muhammad Zuhdan (Manajer Program CPID) dan Irsad Ade Irawan (Project Officer Program CPID).

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para Dewan Pimpinan Partai-Partai Politik mitra Yayasan SATUNAMA Yogyakarta, alumni SPM SATUNAMA, pengajar SPM SATUNAMA, pengelola Yayasan SATUNAMA maupun tim pengelola program CPID SATUNAMA yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk menjadi narasumber ataupun membantu menyuplai data yang sangat menunjang bagi pengayaan informasi dan pengetahuan isi buku ini. Tentu saja buku ini adalah rangkaian dan untaian beragam pemikiran & pengalaman bersama secara kolaboratif untuk menjawab permasalahan politisi muda di lingkungan politiknya maupun proses pengalaman politisi muda selama mengikuti SPM SATUNAMA. Dalam buku ini ada poin temuan penting terkait dengan tantangan dan peluang politisi muda alumni SPM SATUNAMA setelah mereka kembali dalam dunia politik yang lebih nyata.

Kondisi partai politik di daerah A belum tentu sama kondisinya dengan daerah B, misalnya dengan keberadaan politisi ‘berpengalaman’ yang akan mengambil peran lebih dalam perumusan kebijakan partai politik. Akan tetapi, dari aspek individu, politisi muda sebagian besar akan dapat berperan dalam kebijakan internal partai politik bergantung kepada dua hal yaitu derajat status, baik dari keturunan maupun posisi di dalam internal partai politik. Keberadaannya sebagai ‘darah biru’ dan statusnya sebagai ‘elit’ partai politik dapat memudahkan langkahnya karena gagasan-gagasan darinya akan mudah diterima oleh internal partai politik (Savirani, 2020).

Semoga buku ini menjadi bahan referensi dan refleksi untuk partai politik, politisi muda, anak muda, maupun publik ketika ingin memahami metode pendidikan politik tranformatif bagi kader muda partai politik maupun ingin memahami tantangan dan peluang politisi muda dalam menembus batas elektoral yang selama ini menjadi salah satu harapan politisi muda yang ingin berkarir dalam dunia politik. Perpaduan antara metode pendidikan politik tranformatif dan strategi menembus batas elektoral tersebut menjadi inovasi baru pendidikan politik yang ideal untuk diterapkan oleh partai-partai politik, sebagaimana hasil pengalaman dari SPM SATUNAMA. Demikian catatan singkat saya atas buku ini. Terimakasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi atas suksesnya penulisan buku ini.

Tinggalkan komentar