Kuatkan Kapasitas Kader Anak, Guyub Bocah Kembangkan Modul ToT PRB

Klaten, 26/08/2017. Guyub Bocah, sebuah jejaring komunitas Anak di Jawa Tengah dan DIY mengadakan Workshop Penyusunan Modul Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainer) Pengelolaan Risiko Bencana (PRB).

Workshop ini diikuti oleh para kader anak dan penggerak desa sebagai upaya memperkuat kapasitas para fasilitator Guyub Bocah terkait PRB dengan pendekatan-pendekatan dan alat-alat fasilitasi yang sesuai tantangan terkini. Bertempat di Bro Sis, Beatrix Schoolarship, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu-Minggu, 26-27 Agustus 2017.

Indonesia harus terus bekerja keras membangun ketangguhan atas bencana, khususnya paska bencana tsunami di Aceh dan Nias tahun 2004, serta erupsi Merapi, 2010. Kerja keras itu berbuah –biarpun belum optimal menyentuh segala aspek dan sektor- dalam bentuk pergeseran paradigma dari “tanggap darurat” menjadi “pencegahan” dan “pengelolaan” risiko bencana (PRB).

Seperti yang diungkapkan oleh Shinta Istiana, Pegiat Guyub Bocah, bahwa kegiatan ini berangkat dari kesadaran penuh komunitas Guyub Bocah akan pentingnya kerangka pikir “pengelolaan risiko bencana.

Para Peserta dan fasilitator Guyub Bocah berdiskusi santai dalam Workshop Penyusunan Modul ToT Pengelolaan Risiko Bencana di BrO Sis, Beatrix Schoolarship, Klaten, Jawa Tengah. (26/08). (Foto : Shinta Istiana)

“Kami (Guyub Bocah –red) mendapatkan pembelajaran yang berharga soal kebencanaan, dimana kesadaran kita harus utuh soal kerangka pikir ‘pengelolaan risiko bencana’, tidak lagi sekedar ‘tanggap bencana’, dari kesadaran ini akan memandu kita menuju pemahaman yang utuh dan mendorong kita untuk terus belajar secara dinamis”, terang Shinta.

Shinta menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh para kader anak dan penggerak desa jejaring komunitas Guyub Bocah di Jawa Tengah dan DIY dari berbagai usia, baik usia anak dan dewasa. Karena pengguna modul ini nantinya adalah para kader anak dan penggerak desa serta sasaran utama modulnya adalah usia TK-SD dan SMP-SMA, yang tidak menutup kemungkinan usia dewasa dapat terlibat sebagai peserta.

“Ada 13 peserta yang ikut kegiatan ini (workshop modul ToT PRB –red) para kader anak dan penggerak desa jejaring komunitas Guyub Bocah di Jawa Tengah dan DIY. Modul ini rencananya dirancang untuk digunakan oleh para kader anak dan penggerak desa yang nantinya membantu mereka memfasilitasi komunitasnya terkait PRB dari usia TK-SD dan SMP-SMA, tapi tidak menutup kemungkinan yang usia dewasa juga terlibat menjadi peserta”, ungkap Shinta.

Guyub Bocah sendiri memulai proses pembelajarannya terkait PRB sejak 2016, dengan melaksanakan pelatihan penguatan kapasitas PRB terhadap para kader anak dan penggerak desa di Jawa Tengah dan DIY.

Saat ini mereka sedang bergerak maju untuk melakukan pendidikan dan pembelajaran terkait bertambahnya jumlah kader anak dan penggerak desa yang memiliki pengetahuan dan kecakapan sebagai pelatih dan fasilitator soal PRB. (Prabu Ayunda Sora_SATUNAMA/ Foto :Shinta Istiana_Guyub Bocah)

Tinggalkan komentar