Politisi Harus Punya Basis Data

Dalam komunikasi, data memegang peranan penting. Karena komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi yang memuat data, tak terkecuali dalam ranah politik. Hal tersebut menjadi salah satu topik yang dibahas pada hari kedua penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Tingkat Madya Provinsi Aceh kerjasama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Yayasan SATUNAMA yang dilaksanakan di The Pade Hotel Aceh, Selasa (18/7).

Dalam komunikasi politik, data menjadi penting karena pesan politik yang disampaikan merupakan pengetahuan yang akan dikonsumsi dan mempengaruhi perspektif publik. “Dalam bicara, yang dibutuhkan adalah skill dan pengetahuan. Jika memiliki skill tapi tidak memiliki pengetahuan, maka apa yang disampaikan tidak berguna.” Kata Dr. Gun Gun Heryanto yang hadir sebagai salah satu narasumber hari kedua PCB Aceh.

Mempresentasikan gagasan secara lebih terorganisir, komprehensif dan terukur sangat membantu tersampaikannya pesan secara jelas. Oleh karenanya dibutuhkan kualitas personal yang baik sebagai komunikator.

“Saat debat misalnya. Debat yang baik adalah mendengarkan gagasan lawan dan jangan terpancing emosi. Karena kalau tidak, data yang disampaikan saat debat dapat membuat kita salah seketika, ditambah lagi apabila penyampaian data yang ragu-ragu.” Terang Gun Gun.

Keberadaan data yang akurat juga menjadi penting jika dikaitkan dengan kredibilitas penyampai pesan. Seseorang yang memiliki kredibilitas yang baik akan tegas dan yakin dengan apa yang disampaikan dan juga berpengaruh terhadap reputasinya.

“Argumentasi yang masuk akal dan fakta-fakta yang nyata bisa memunculkan kredibilitas. Siapapun yang berbicara menggunakan data-data juga akan selalu menarik. Kalau anda menjadi politisi tapi ngomong asal bunyi itu sama dengan bunuh diri. Jangan biarkan anda punya reputasi ngawur. Makanya anda harus punya basis data dulu.” Tegas Gun Gun di depan para peserta.

Dia juga mengemukakan hal-hal yang seringkali menjadi momok seseorang dalam melakukan komunikasi publik. “Kesulitan yang paling umum yaitu bagaimana mengaktualisasikan data dengan gagasan.” Oleh karenanya perlu ada penggalian topik terlebih dahulu secara mendalam sekaligus juga meneliti khalayak. “Kepastian tema, konteks, riset data dan fakta serta profil audiens. Itu harus dimiliki sebelum memulai menyampaikan pesan.” Tegasnya.

Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Tingkat Madya Provinsi Daerah Istimewa Aceh akan berlangsung hingga Kamis, (20/7). Kelas PCB Madya merupakan kelanjutan dari Kelas PCB Pratama yang telah dilaksanakan tahun 2016 di 9 provinsi yaitu Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua Barat. Aceh menjadi provinsi pertama penyelenggaraan PCB Madya tahun ini.

Secara umum, Kelas PCB Madya bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk menjadi politisi yang cerdas dan berintegritas. Program pembelajaran ini dirancang untuk mempersiapkan generasi baru politik bergabung dengan partai politik di masing-masing wilayah. (A.K. Perdana/Foto-foto: Valerianus Jehanu dan Ganda Kristianto/SATUNAMA)

Tinggalkan komentar