Perempuan dan Anak Rentan Mengalami Kekerasan Seksual

Perempuan dan Anak Rentan Mengalami Kekerasan Seksual: Belajar dari Kasus Angeline
Diskusi Beranda Perempuan
Kerjasama Yayasan SATUNAMA-AJI Yogyakarta
Selasa, 30 Juni 2015
Satunama.org – Dalam beberapa minggu ini, kita semua dikejutkan oleh kasus pembunuhan gadis kecil bernama Angeline (8th), di Sanur Bali. Kematian gadis kecil ini menjadi pembicaraan hangat di media sosial ketika salah satu anggota keluarga dari Angeline menginformasikan melalui akun instragram tentang hilangnya Angeline di sekitar rumah pada sekitar awal bulan Mei. Para pengguna media sosial beramai-ramai menyebarluaskan informasi hilangnya Angeline berharap segera ditemukan. Upaya pencarian terus diupayakan, investigasi terhadap orang-orang terdekat dilakukan. Hasilnya mengejutkan, setelah kurang lebih tiga minggu Angeline dinyatakan menghilang dari rumah, jasad gadis kecil ini ditemukan meninggal di kandang ayam di dekat rumahnya. Ia dikabarkan mengalami berbagai siksaan fisik hingga seksual. Kasus ini mendapat perhatian publik luas, pejabat negara hingga Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengecam keras atas kasus yang terjadi.

Kasus Angeline merupakan satu dari sekian banyak kasus yang menimpa anak dan remaja perempuan di negeri ini. Data Komnas Perlindungan Anak menyebutkan pada tahun 2014 ada 2.737 kasus anak yang dilaporkan. Tahun 2015, jumlah anak yang berhadapan dengan hukum meningkat sebanyak 26 persen dari tahun 2014 yang hanya 16 persen. Sementara data dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan, kasus kekerasan terhadap perempuan terus meningkat dari tahun ke tahun, dari 263.285 kasus tahun 2013 menjadi 280.710 kasus pada tahun 2014. Dari jumlah kasus kekerasasan terhadap perempuan pada tahun 2014, sebayak 1.784 adalah kekerasan dalam pacaran (KDP).

Dalam relasi pacaran, jika terjadi kekerasan sulit membawa ke ranah hukum, hal ini karena tidak ada payung hukum mengenainya. Kita tahu, remaja, baik yang baru menempuh sekolah SLTP, SLTA dan mahasiswa adalah mereka yang biasanya memiliki hubungan personal dengan lawan jenis, karenanya rentan bagi mereka mengalami kekerasan, baik fisik, psikis dan terutama kekerasan seksual dalam relasinya itu. Banyak kasus dimana remaja yang masih bersekolah, mengalami kekerasan seksual, bahkan sampai hamil dan akhirnya mendaapat hukuman dikeluarkan dari sekolah. Tidak cukup sampai disitu, seringkali remaja perempuan itu mengalami stereotipe, stigmatisasi baik dari keluarga, tetangga, dan komunitas di sekolahnya.

Media, di satu sisi memberitakan kasus-kasus kekerasan seksual dengan intensitas luar biasa, sehingga masyarakat mendapat update informasi memadai. Tapi disisi lain, kurang sensitifnya jurnalis pada isu kekerasan seksual menyebabkan pemberitaan kasus-kasus kekerasan menjadi bias, memojokkan dan menghakimi. Cara pemberitaan yang demikian, apalagi jika tidak melihat secara lebih dalam akar persoalan justru berakibat pada kokohnya stereotipi pada korban, sebagai remaja nakal, tidak bisa menjaga diri, bergaul bebas adalah diantaranya.

Belajar dari banyak kasus di atas, Yayasan SATUNAMA dan AJI Yogyakarta dalam diskusi bulanan Beranda Perempuan 2# mengangkat “Remaja Perempuan dan Anak Rentan Mengalami Kekerasan Seksual: Belajar dari Kasus Angeline”. Diskusi ini hendak mengeksplorasi hal-hal sebagai berikut:

  1. Fakta seputar kekerasan, terutama kekerasan seksual anak dan remaja
  2. Dampak kekerasan seksual bagi anak-anak atau remaja perempuan
  3. Bagaimana kita bersikap terhadap remaja dan anak yang mengalami kekerasan sekssual?
  4. Bagaimana media seharusnya melakukan pemberitaan terhadap kasus-kasus kekerasan seksual?

Diskusi akan dilakukan pada:

Hari/Tanggal : Selasa, 30 Juni 2015
Pukul : 16.00 – 17.30
Tempat : Dongeng Kopi dan Indi Book Corner
Jalan Wahid Hasyim No.3 Gorongan, Catur Tunggal, Depok, Sleman
Pemantik Diskusi : Darmanto (Masyarakat Peduli Media)
Indiah Wahyu Andari (Rifka Annisa Women Crisis Center)

Kami menunggu kehadiran teman-teman untuk dapat mengikuti diskusi ini. Atas perhatian teman-teman kami ucapkan terima kasih.
*Konfirmasi kehadiran, Any Sundari (SATUNAMA), telpon 081 228 314 817

Satu pemikiran pada “Perempuan dan Anak Rentan Mengalami Kekerasan Seksual”

Tinggalkan komentar