Asmat Belajar Pengorganisasian di SATUNAMA

Satunama.org – Sejak Senin (23/2) empat orang staff Delegatus Sosial (Delsos) Keuskupan Agats & Project Asmat Makmur dan 1 perwakilan dari Yadupa, Jayapura, Papua mengikuti lokalatih tentang pengorganisasian warga dan pengembangan organisasi.

Lokalatih dilakukan di Balai Pelatihan SATUNAMA dan beberapa desa percontohan. Kegiatan yang dilakukan selama 14 hari ini mengambil tema, “Karena Masyarakatlah Penentunya”.

Lokalatih ditujukan untuk peningkatan kapasitas warga. Peningkatan kapasitas menjadi pilar penting keberlanjutan suatu progam peningkatan kesejahteraan warga. Rangkaian lokalatih semakin kaya karena setiap orang yang terlibat diminta membingkai pengalamanya selama bermitra dengan masyarakat ditingkatan akar rumput.

“Kita menggunakan penggabungan antara kelas, live in, dan kunjungan-kunjungan ke komunitas. Tiga strategi ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan, teknik pengorganisasian masyarakat. Dan yang tidak kalah penting memberikan inspirasi-inspirasi bagi teman-teman Asmat,” tutur Asep Nanda Paramayana, Koordinator Lokalatih.

Salah satu bentuk lokalatih yang dilakukan selama dua minggu ini adalah mengunjungi masyarakat-masyarakat yang telah berdaya. Peserta lokalatih diajak ke Kelompok Perempuan Mahanani, Desa Pacing Klaten yang telah lama bertani dengan cara demplot untuk kebutuan pangan dan gizi keluarga. Peserta juga diajak untuk belajar langsung dengan petani-petani gunung di Balerante. Peserta juga diajak untuk belajar berkebun dari SD Pangudiluhur, kebun sayur yang dikelola staf sekolah dan para siswa. Selain dari pertanian, peserta lokalatih juga belajar produksi gula semut dari petani Clapar Gunung Kelir, termasuk pengelolaan kelompok swadaya dalam pemasarannya.

Dalam beberapa kunjungan, peserta juga diajak belajar penanganan dan pengelolaan sampah pada Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Kevikepan di Salam. Hal lain yang terkait dengan program, peserta diajak belajar pengelolaan program pemberdayaan masyarakat dari PT. Susdec LPTP, Solo. Cara menggerakkan kelompok seni, sanggar seni dan pengelolaan perpustakaan yang dlakukan secara sukarela oleh pemuda Kadilajo, Klaten. “Perpaduan ini untuk memadukan teori-teori dan praktik dengan mendatangi kelompok-kelompok yang telah diorganisir oleh SATUNAMA atau yang lain,” sambung Asep.

Salmon Pirap Saly, salah satu peserta dari Agats merasa bahwa pelatihan ini mampu memberi pengetahuan dan taknis pengorganisasian yang lebih baik. “Saya berterimakasih kepada SATUNAMA, yang telah memberikan kami kesempatan untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang berguna bagi masyarakat. Ini penting bagi perubahan pola pikir saya ketika bekerja di Asmat,” ujar Salmon.

Hal senada juga disampaikan oleh Yubelina Rumbino. Dari lokalatih ini Lina, panggilan akrab Yubelina, berharap dapat mengetahui dan memiliki pengetahuan mengenai teknik-teknik pengorgansasian yang lebih baik. “Teknik pengorganisasian yang bisa saya bawa dan saya pakai di tempat kerja saya,” ujar Lina.

Penulis : Ryan Sugiarto
Editor : Ariwan K Perdana

Tinggalkan komentar