Satunama.org – Dalam upaya memperkuat kapasitas komunikasi dan publikasi lembaga masyarakat di tingkat desa, Yayasan SATUNAMA Yogyakarta melalui Program Rimbo Umah Kito (RUK) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Media Informasi untuk Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). Pelatihan ini dilaksanakan pada 31 Oktober hingga 2 November 2025 di Kantor SATUNAMA Program Sumatera, Pematang Kandis, Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta, terdiri atas 16 anggota tim dokumentasi LPHD dari empat desa dampingan—Desa Pematang Pauh dan Talang Tembago di Kabupaten Merangin, serta Desa Tambak Ratu dan Batin Pengambang di Kabupaten Sarolangun—serta 4 fasilitator Program Rimbo Umah Kito.
Pelatihan difasilitasi oleh Karenina Aryunda Purnaming Pratiwi, staf Unit Media SATUNAMA, bersama Bima Sakti selaku Kepala Departemen Umum, serta Suharsih, selaku Program Manager Rimbo Umah Kito.
Apa dan mengapa pelatihan ini dilakukan?
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan LPHD dalam dokumentasi, publikasi, serta pengelolaan media sosial agar hasil-hasil program dapat disebarluaskan secara lebih luas kepada masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi oleh masih lemahnya kemampuan lembaga desa dalam mengomunikasikan capaian program kehutanan sosial yang telah mereka jalankan.
“Banyak hal baik yang sudah dilakukan LPHD di tingkat desa, tetapi belum semuanya diketahui masyarakat luas karena keterbatasan dalam dokumentasi dan publikasi. Pelatihan ini menjadi langkah penting agar para pengelola hutan desa mampu menyampaikan kisah dan capaian mereka secara mandiri,” ujar Suharsih, Program Manager Rimbo Umah Kito.
Pelatihan selama tiga hari ini dikemas secara interaktif dengan pendekatan teori dan praktik. Hari pertama difokuskan pada pemahaman pentingnya dokumentasi dan publikasi program serta prinsip-prinsip komunikasi program Rimbo Umah Kito.
Hari kedua dan ketiga diisi dengan praktik membuat dokumentasi dalam bentuk tulisan, foto, dan video, serta pengenalan kanal media publikasi dan pengelolaan akun media sosial. Peserta juga mempresentasikan hasil praktik mereka pada sesi penutupan sebagai bentuk evaluasi dan refleksi pembelajaran.
Menurut Yuyun Ardiyanti, salah satu peserta dari LPHD Talang Tembago, materi yang paling disukai pada pelatihan ini adalah terkait praktik menggunakan aplikasi Canva. Karena, dapat belajar langsung bersama peserta lain untuk mengolah dan mengedit foto kegiatan sehingga menarik untuk dapat dipublikasikan.
Hasil yang diharapkan
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan memiliki pemahaman dan keterampilan dasar dokumentasi serta publikasi kegiatan LPHD, mampu membuat dan mengelola akun media sosial desa, serta menumbuhkan kesadaran pentingnya publikasi untuk meningkatkan dukungan masyarakat terhadap pengelolaan hutan desa.
“Keterbukaan informasi menjadi bagian penting dari tata kelola hutan desa yang berkelanjutan. Dengan kemampuan komunikasi yang lebih baik, LPHD dapat memperkuat posisi mereka sebagai penggerak utama pelestarian hutan berbasis masyarakat,” tambah Suharsih.



Sekilas Tentang Program Rimbo Umah Kito (RUK)
Program Rimbo Umah Kito (RUK) merupakan inisiatif SATUNAMA yang mendampingi masyarakat desa dalam pengelolaan hutan desa di Provinsi Jambi. Program ini berfokus pada penguatan kelembagaan, perlindungan kawasan hutan, pendataan keanekaragaman hayati, serta dukungan kebijakan desa untuk pelestarian lingkungan.
Melalui pelatihan seperti ini, SATUNAMA berharap terbangun jejaring komunikasi desa yang mampu mengangkat cerita-cerita keberhasilan pengelolaan hutan berbasis masyarakat dari Jambi ke ruang publik nasional.
Penulis: Bima Sakti | Foto: Tim Program RUK