Civic Education For Religious Leaders – Mei 2018

Satunama.org – Akhir-akhir ini bangsa Indonesia menghadapi bahaya perpecahan dan polarisasi dengan celah-celah menganga yang memisahkan satu kelompok dari kelompok yang lain, karena redupnya semangat untuk memegang kesepakatan dasar negara ini, yaitu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam suasana yang menyesakkan ini, sangat valid kalau masyarakat mengeluh: “Di manakah para pemimpin bangsa dan negarawan sejati?” Tidak salah pula bila pertanyaan ini diarahkan kepada para pemimpin agama, yang diharapkan dapat memberi pencerahan dan penerangan bagi jalan yang harus dilalui oleh bangsa ini.

Dalam masyarakat yang plural ini, umat beriman mengharapkan para pemimpin dan gembalanya mampu menunjukkan jalan dan memberi pedoman agar mereka tidak tersesat dan menjadi domba tanpa gembala. Untuk itu, kiranya perlu dijawab oleh para pemimpin agama pertanyaan-pertanyaan: “Di manakah kedudukan para pemimpin agama di dalam masyarakat yang plural ini?” “Peran apakah yang diharapkan dimainkan oleh para pemimpin agama demi menjamin kenyamanan umat di tengah masyarakat plural ini?” Kebahagiaan manusia terwujud bila mereka merasa sebagai pribadi-pribadi bermartabat, yaitu bila mereka dapat berpikir secara jernih dan menentukan pilihan-pilihan yang penting bagi kehidupan mereka.

Sejalan dengan hal tersebut, pada tanggal 14-18 Mei 2018 dilakukan Pelatihan Civic Education For Religious Leaders (CEFREL) di Balai Pelatihan SATUNAMA Yogyakarta.

Pelatihan CEFREL tersebut diikuti oleh sekitar 30 Imam (Pastor) Gereja Katolik dari beberapa Keuskupan di Indonesia. Tercatat wakil dari 20 Keuskupan se-Indonesia, antara lain Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Palangkaraya, Keuskupan Agats, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Ketapang, Keuskupan Samarinda, Keuskupan Manokwari Sorong, Keuskupan Bogor, Keuskupan Sintang, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Maumere, Keuskupan Merauke, Keuskupan Weetebula, Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Sanggau, Keuskupan Timika, Keuskupan Kupang, Keuskupan Ende, Keuskupan Pontianak, Keuskupan Atambua.

Materi yang dibahas dalam pelatihan ini terkait Globalisasi dan pengaruhnya; Nilai-nilai Universal: C.S. (Civil Society) HAM, Demokrasi; Analisis Sosial; Leadership, Pancasila – Bhinneka Tunggal Ika; Manajemen Strategis dan Manajemen Gerakan Sosial.

Dengan memahami berbagai topi bahasan tersebut diharapkan peserta pelatihan ini dapat (1) Peserta mempunyai pemahaman yang memadai mengenai masalah-masalah global: Civil Society, Hak Asasi Manusia, Demokrasi, dan Globalisasi sebagai Nilai-nilai Universal, serta terorisme dan keamanan Global, yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa Indonesia masa kini. (2) Peserta mempunyai wawasan yang cukup komprehensif mengenai posisi dan pentingnya Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar hidup bersama bangsa Indonesia. (3) Peserta terdorong untuk menghasilkan model layanan pastoral baru baik untuk umat sendiri maupun seluruh warga di lingkungan parokinya dalam rangka menyumbang Indonesia yang lebih baik dengan semboyan 100% Katolik, 100% Indonesia.

Tinggalkan komentar