Optimalkan Ekonomi dan Kelestarian Alam, SATUNAMA dan Pertamina Foundation Kembalikan Tradisi Menganyam Bambu di Desa Keningar

Satunama.org.- Dalam rangka mendorong tumbuhnya kesadaran lingkungan dan ketangguhan terhadap bencana Yayasan SATUNAMA Yogyakarta dengan dukungan Pertamina Foundation melakukan penanganan terhadap para pengungsi dampak erupsi Gunung Merapi, khususnya warga desa Keningar.

Upaya membantu meringankan beban warga Desa Keningar dilakukan dengan melakukan kegiatan tanggap bencana berupa pemberian bantuan dan program psikososial, yang berorientasi pada ketanggungan, kemandirian dan keberlanjutan kehidupan warga khususnya bagi kelompok rentan.

Karenanya pada Minggu (28/2/21) juga telah dilaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas lifeskill, kegiatan ini merupakan bagian dari program psikososial yang ditujukan untuk memberikan aktivitas yang produktif bagian dari upaya meringankan beban psikologis bagi penyintas.

Pelatihan pembuatan anyaman bambu berupa keranjang wadah sayur hasil panen, dilatar belakangi dengan masih melimpahnya bahan baku berupa bambu, kedua mendorong kembali warga Desa Keninggar untuk menggiatkan usaha tradisi menganyam bambu yang akhir akhir ini menghilang, dalam jangka panjang efek ekonomi dan konservasi sumber daya alam diharapkan mampu tumbuh kesadaran dari warga desa Keningar.

Ada 30 orang perempuan yang dilatih menganyam bambu untuk dijadikan keranjang wadah sayur hasil panen. Keranjang ini masih sangat dibutuhkan di desa, terutama bagi pengepul sayur hasil panen, namun karena tidak ada yang menganyam lagi maka para pengepul mendatangkan keranjang ini dari desa lain.

Perempuan Desa Keningar dengan hasil anyaman bambu mereka. Ada 30 orang perempuan yang dilatih menganyam bambu untuk dijadikan keranjang wadah sayur hasil panen.

Pelatihan ini dikelola oleh Tim Relawan lokal dengan menghadirkan pelatih dari desa Talun. Tim Relawan telah mempersiapkan bahan bahan anyaman yang diperoleh dari perajin pengirat bambu dari Desa Keningar sendiri yang juga telah lama tidak berproduksi yang kini bersemangat kembali untuk membuat. Pelatihan telah menjadikan beberapa pihak yang dulu tidak beraktifitas kembali bergairah untuk mengolah kerajinan dari bambu.

Ada kurang lebih 40 buah keranjang wadah sayur yang dihasilkan dari pelatihan ini, semua keranjang ini selanjutnya ditampung untuk dibeli oleh para pengepul sayur hasil panen yang telah berkomitmen untuk membeli hasil anyaman warga Desa Keningar sendiri.

Pasar untuk menampung hasll anyaman pun kini telah lebih siap karena peran Tim Relawan yang didukung oleh Pemerintah Desa Keningar. Ke depan tidak saja keranjang wadah sayur, yang diharapkan di produksi oleh warga Desa Keningar tetapi juga betuk bentuk kerajinan berbahan baku bambu diharapkan mampu diproduksi dari Desa Keningar.

Potensi Bambu di Keningar.

Desa Keningar adalah salah satu desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang terletak di lereng gunung Merapi. Pada erupsi gunung Merapi bulan November 2020 yang lalu, ratusan warga desa Keningar khusunya kelompok rentan secara sukarela mengamankan diri ke Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Ngajek selaku sister village, untuk menghindari potensi ancaman erupsi Gunung Merapi. Mereka terdiri dari anak anak, perempuan hamil dan lansia.

Warga desa Keningar telah lama hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam, khususnya bambu. Bambu bagi warga desa Keningar adalah bagian dari kehidupan tradisi mereka, seperti dalam acara tradisi bambu selalu dilibatkan, membuat rumah bahan baku juga sebagian memanfaatkan keunggulan batang bambu, makanan dan termasuk perabot rumah tangga dan alat alat lain sebagai penunjang kehidupan warga Desa Keningar.

Kawasan Desa Keningar, berbatasan langsung dengan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi). Selain potensi sumber daya alam tanaman, sumber daya mineral berupa batu dan pasir juga menjadi salah satu kekayaan Desa Keningar. Berbagai jenis tanaman potensial terdapat di sana seperti padi,  hortikultura, kopi, bambu dan tanaman hutan anggrek dan kayu keras.

Namun akhir akhir ini, warga desa Keningar tidak nampak lagi melakukan aktivitas memproduksi kerajinan dari batang bambu seperti keranjang, tempat pengeringan padi dan lain sebagainya. Hal ini patut disayangkan. Hilangnya produk produk ini lebih disebabkan kalahnya persaingan dengan produk dari plastik sehingga para perajin yang rata rata telah tua, tidak sanggup melanjutkan usaha mereka.

Melimpahnya produk plastik sesungguhnya telah disadari menjadi masalah bagi warga Desa Keningar, hal ini terungkap dari pernyataan pegiat Bank Sampah desa Keningar yang mengeluhkan terus meningkatnya jumlah sampah plastik di desa Keningar.

”Kita agak susah menghindari sampah plastik. Tapi kalau mau membiasakan diri untuk tidak selalu menggunakan plastik, setidaknya itu bisa membantu mengurangi jumlah sampah plastik.” Ujar Winarti, warga Desa Keningar yang juga pengelola Bank Sampah.

Seiring dengan tumbuhnya kembali aktivitas pemanfaatan bambu, diharapkan kesadaran untuk mengkonservasi tanaman bambu akan tumbuh di masyarakat desa Keningar. Pohon bambu diharapkan mampu menjadi alat untuk mengurangi potensi ancaman bencana. [Penulis : Damar Dwi Nugroho/ Editor : A.K. Perdana /Foto : Dokumentasi Desa Keningar]

Satu pemikiran pada “Optimalkan Ekonomi dan Kelestarian Alam, SATUNAMA dan Pertamina Foundation Kembalikan Tradisi Menganyam Bambu di Desa Keningar”

Tinggalkan Balasan ke dimas Batalkan balasan