Penguatan Kewarganegaraan dan Manajemen Konstituen Jadi Fokus Utama SPM IV Tingkat III

Satunama.org – Semesta politik yang seimbang dan beradab merupakan sebuah kunci bagi berjalannya demokrasi yang berujung pada kesejahteraan di sebuah negara. Oleh karenanya,  bergerak dalam  isu politik membutuhkan pengetahuan yang terfokus dan aplikatif, khususnya bagi mereka yang terjun di dalam ranah partai politik. Hal ini tidak lain karena partai politik dipandang sebagai entitas yang sangat berperan dan berpengaruh dalam mewujudkan demokrasi.

Yayasan SATUNAMA Yogyakarta melalui Program Civilized Politics for Indonesian Democracy (CPID) telah dan masih melaksanakan kontribusi bersama para politisi muda Indonesia yang memiliki visi kuat dalam mewujudkan Indonesia yang lebih bermartabat. Melalui Sekolah Politisi Muda (SPM), program ini memberikan kesempatan bagi para politisi muda Indonesia lintas partai politik untuk mengembangkan diri dalam kerja dan aktualisasi diri mereka di ranah politik.

Setelah tiga kali menyelenggarakan Sekolah Politisi Muda pada 2015-2018 sebagai bagian proses panjang perjalanan Program CPID, pada 2020 dan 2021 SATUNAMA kembali menyelenggarakan Sekolah Politisi Muda (SPM) Angkatan-IV. Sekolah Politisi Muda didesain dalam tiga kali proses belajar untuk setiap penyelenggaran, yaitu Tingkat I, Tingkat II dan Tingkat III sebelum kemudian meluluskan sejumlah politisi muda yang siap berkarya untuk Indonesia.

Untuk Sekolah Politisi Muda Angkatan-IV ini, SATUNAMA telah menyelenggarakan Tingkat I dan II pada Desember 2020 dan Januari 2021 lalu. Dalam menyelenggarakan kedua tingkat SPM IV tersebut, masing-masing tingkat mempunyai fokus pada kompetensi yang berbeda yaitu SPM IV Tingkat I (Integritas, Kebijakan Publik, Komunikasi Politik) dan SPM IV Tingkat II (Manajemen Partai Politik). Sementara untuk Tingkat III dilaksanakan pada Senin-Sabtu, 22-27 Februari 2021 di Yogyakarta.

“Pesertanya adalah para politisi yang sebelumnya sudah mengikuti Tingkat I dan Tingkat II. Ada dari Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar. Semuanya dari Daerah Istimewa Yogyakarta.” Jelas Ersad Ade Irawan, staf Unit Politik dan Demokrasi SATUNAMA.

Penguatan citizenship (kewarganegaraan) dan manajemen konstituen menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan Sekolah Politisi Muda Angkatan-IV Tingkat III ini. Kedua kompetensi tersebut berangkat dari pembacaan bahwa partai politik dan politisi muda perlu menghadirkan topik kewarganegaraan (hakhak warga negara, identitas, partisipasi) dalam public rational discourse maupun kebijakan Partai Politik. “Tujuannya agar citizenship menjadi salah satu arus utama dalam pembuatan kebijakan  publik.” Ujar Ersad.

Selain itu, untuk bisa menggali tantangan dan harapan masyarakat terkait topik kewarganegaraan, partai politik dan politisi muda memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang  memadai  dalam melakukan pengorganisasian masyarakat dan membangun konstituen. “Pengorganisasian masyarakat dan pembangunan konstituen berbasis pada kewarganegaraan merupakan tugas dan posisi strategis Partai Politik.” Ersad menambahkan.

Menurut Ersad, partai politik adalah institusi yang paling bertanggung jawab terhadap situasi politik di Indonesia saat ini. Partai politik berperan sebagai infrastruktur politik dalam upaya mencetak kader-kader pemimpin negara di eksekutif maupun legislatif yang merupakan suatu suprastruktur politik. Partai politik juga berperan sentral dalam sebuah sistem demokrasi modern dan merupakan pilar utama dalam pranata sistem politik.

“Oleh karenanya, parpol perlu menerjemahkan nilai dan kepentingan masyarakat dalam proses dari-bawah-ke-atas  atau dari warga/konstituen ke kebijakan, sehingga nilai  dan kepentingan masyarakat itu menjadi dasar dalam perancangan produk undang- undang negara, peraturan-peraturan yang mengikat, dan program bagi rakyat.” Kata Ersad.

Ersad berharap bahwa penyelenggaran Sekolah Politisi Muda Angkatan-IV ini dapat memberikan bekal bagi politisi muda dalam memahami prinsip, teori, dan beragam cara penguatan citizenship, pengorganisasian masyarakat, dan pembangunan konstituen. Politisi Muda juga diharapkan akan memiliki sikap dan nilai diri terkait integritas politik, good & democratic governance, serta kesadaran sosial kritis. “Penguatan citizenship, pengorganisasian masyarakat dan keterampilan membangun konstituen juga menjadi keluaran yang tidak kalah penting difokuskan pada Sekolah Politisi Muda IV.” Ujar Ersad.

Sebagai sebuah proses belajar yang menjadikan politik sebagai jalan menuju keberpihakan kepada masyarakat dalam pembangunan, penyelenggaran Sekolah Politisi Muda memiliki beberapa target spesifik yang diharapkan tercapai, yaitu politisi muda yang memiliki visi, komitmen dan keterampilan dalam mengembangkan kultur politik yang demokratis, lingkungan politik yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya politisi muda dalam upaya mengembangkan kultur politik yang demokratis dan  terbentuknya jaringan dan blok politik politisi muda lintas partai politik. [Penulis : A.K. Perdana / Editor : Bima Sakti / Foto : A.K. Perdana]

Tinggalkan komentar