Berkomunikasi dengan Tulisan

Sebanyak 16 (enam belas) mitra organisasi SATUNAMA-MISEREOR melakukan pertemuan pengembangan kapasitas penulisan laporan di Denpasar- Bali, tanggal 7-9 November 2013. Kegiatan yang diikuti oleh 25 orang peserta ini merupakan pertemuan gelombang kedua, melanjutkan kegiatan serupa yang telah terlaksana bulan September lalu di Jambi.

I Gede Edy Purwaka dan William E. Aipipidely membantu mengantarkan proses kegiatan pertemuan tersebut. Titik masuk pembahasan dimulai dengan diskusi mengenai pentingnya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk menjadi sebuah organisasi pembelajar. Edy menjelaskan satu ciri organisasi pembelajar adalah kemampuan organisasi untuk belajar dari pengalaman, sedangkan pengalaman pengelolaan program banyak tercermin pada laporan-laporan yang ditulis.

Dalam kesempatan tersebut peserta menyadari beberapa prasyarat agar OMS dapat menjadi organisasi pembelajar antara lain: orientasi pada masa depan, mekanisme pertukaran informasi yang jelas dengan didukung usaha individu untuk belajar dalam iklim keterbukaan yang memberdayakan. Di beberapa organisasi peserta nampaknya hal ini sudah berjalan dengan baik, sedangkan di organisasi lain, prosesnya masih terus diupayakan.

Peserta berlatih menuangkan rintisan pengetahuan yang bersemayam dalam bentuk tulisan. Dalam salah satu sesi berbagi pengalaman, peserta mengungkapkan pengelamannya, selama ini pengetahuan yang ada di benak dipandang kurang begitu berharga, terlebih karena merupakan pengalaman tersebut adalah pengalaman sehari-hari dan sesuatu yang biasa saja. Setelah menjelaskan poin penting dari menuliskan pengalaman, Peserta baru menyadari bahwa pengalaman sehari-hari yang dianggap biasa tersebut ternyata dapat menjadi sesuatu yang berharga dimaknai dan ditarik maknanya. Bukan tidak mungkin tulisan tersebut merupakan rintisan gagasan baru, bahkan pengetahuan baru.

Proses kegiatan yang berlangsung dengan lancar ini mengajak peserta berlatih menulis laporan untuk berbagai segmen pembaca. Antara lain untuk manajemen terkait rekomendasi internal, seperti rekomendasi pengembangan kapasitas staf dan untuk keperluan komunikasi kepada pihak luar misalnya kepada donor dengan menyertakan elemen temuan terbaik (best practice) dan menuliskan laporan untuk publik melalui media massa. (Ste.)

Tinggalkan komentar