RPKJ SATUNAMA Jangkau ODGJ

Departemen Kesehatan Jiwa & Disabilitas SATUNAMA melalui Rumah Pembelajaran Kesehatan Jiwa (RPKJ) SATUNAMA bekerjasama dengan TKSK Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY dan Camp Assessment DIY melakukan penjangkauan kepada gelandangan ODGJ pada Rabu, 19 Februari 2020. Penjangkauan ini menjemput seorang gelandangan ODGJ.

Layanan Jemput Rawat yang dilaksanakan oleh Rumah pembelajaran Kesehatan Jiwa (RPKJ) SATUNAMA ini memang ditujukan kepada gelandangan jiwa, melalui kerjasama dengan Pemerintah setempat untuk menjemput – menjangkau gelandangan di jalan, yang selanjutnya dilakukan assessment di RPKJ dengan pendampingan yang diberikan oleh Psikiater, Psikolog, Perawat dan Pekerja Sosial.

Kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesehatan seseorang dari aspek fisik, mental, spiritual, dan sosial. Individu yang sehat dapat menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU RI No. 18 tahun 2014).

Dari data Riskesdas – Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 dan tahun 2018, dapat dilihat bahwa penderita gangguan kesehatan jiwa masyarakat di Yogyakarta mengalami kenaikan yang significant. Berdasarkan data tersebut, jumlah penderita gangguan jiwa di DIY pada tahun 2013 adalah 7 /1,000 orang (7 permil)[1] dan pada tahun 2018 bertambah menjadi 10/1000 (10 permil)[2].

Jumlah tersebut juga di atas rata-rata nasional pada tahun 2018 yang “hanya” 7/1000).  Kenaikan persentase penderita gangguan jiwa di DIY tersebut juga sejalan dengan angka rata-rata di tingkat nasional (dari 1,7/1,000 penduduk menjadi 7/1.000).

SATUNAMA pun mendirikan Rumah Pembelajaran Kesehatan Jiwa (RPKJ) sebagai wujud kepedulian Yayasan SATUNAMA untuk isu kesehatan jiwa, yang melakukan upaya rehabilitasi kepada ODGJ paska rawat di Rumah Sakit, termasuk juga intervensi bersama Pemerintah setempat untuk penanganan ODGJ menggelandang. [A.K Perdana/Foto : Karel Tuhehay]


[1] Tertinggi di Indonesia pada tahun 2013

[2] Tertinggi nomor 2 di Indonesia setelah Denpasar

3 pemikiran pada “RPKJ SATUNAMA Jangkau ODGJ”

  1. Di kampung saya, ada perempuan usia produktif yg mengalami gangguan jiwa, lusuh dan tidak terkontrol, karena orang tuannya juga sudah manula, saudaranya ada yg pergi meninggalkan rumah, dan ada yg berada di luar daerah dengan kondisi ekonomi juga minim. Apakah bisa kami sebagai tetangga mengajukan bantuan rehabilitasi, mengingat pernah dibawa juga ke rs grhasia oleh pemdes dan puskesmas mengalami kemajuan mendekati sembuh, namun 3 bulan pasca pulang pengobatan kambuh lagi, karena keluarga tidak ada yg bisa membantu mengatasi dsn merawat karena ortu sudah manula., bila berkenan bisa wa.me/6281325099718

    Balas

Tinggalkan komentar