SATUNAMA Adakan Workshop Perencanaan Institut Inklusi Sosial

SATUNAMA mengadakan kegiatan Workshop Perencanaan Institut Inklusi Sosial. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 Februari 2020 di SATUNAMA melibatkan berbagai expert dengan spesialisasi kajian dalam tema-tema gender, masyarakat sipil, kebebasan beragama dan berkepercayaan, pengelolaan komunitas, pengelolaan konflik, dan disabilitas. Mozaik pengetahuan ini dipertemukan dengan pengalaman SATUNAMA mengelola program inklusi sosial sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Inklusi sosial dalam konteks ini dimaknai sebagai proses membangun hubungan sosial yang bermartabat, melalui penghormatan terhadap manusia dan khususnya kelompok marjinal, sehingga dapat berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan, kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya, serta memiliki akses dan kontrol yang sama atas sumber daya (untuk memenuhi kebutuhan dasar).

Kegiatan yang difasilitasi oleh Bapak Methodius Kusumahadi ini dilakukan dengan kombinasi metode perencanaan LFA  (Logical Frameworks Analysis)  dan AI (Appreciative Inquiry). Tidak kalah penting kerangka 3R -Resiliensi, Respect dan Right- yang menjadi credo Gerakan SATUNAMA. Agenda institusionalisasi sendiri dalam konteks ini dipilih sebagai inisiatif jangka panjang SATUNAMA berkontribusi mengisi Indonesia yang lebih inklusif, setara dan semartabat. 

Kedepan, kehadiran Institut Inklusi Sosial diharapkan dapat menjadi pelopor bagi lahirnya alternative pendekatan masyarakat sipil dalam meraih perubahan sosial. Model pendekatan inklusi yang tidak meminggirkan pihak manapun, termasuk para ekskluder (yang mendiskriminasi dan melakukan peminggiran), diharap dapat menjadi rujukan yang memperkaya rona gerakan sosial di Indonesia.

Kehadiran Institut Inklusi Sosial diharapkan juga dapat memperkuat mandat aktivisme yang ada di luar masyarakat sipil, utamanya perguruan tinggi. Kolaborasi dan pengalaman kerja bersama CSO-Kampus juga menjadi model yang dapat ditawarkan sebagai bagian kerja-kerja sinergis yang berwatak inklusif. [Valerianus B. Jehanu/Bima Sakti]

Tinggalkan komentar