Inception Workshop UNDEF

Inception Workshop UNDEF
Human Rights and Democracy Actors Reinforcement Alliances to Strengthen Democracy in Indonesia in 3 Area Project

Sebagai tahapan awal kegiatan program kerjasama SATUNAMA-UNDEF yakni program Human Rights and Democracy Actors Reinforcement Alliances to Strengthen Democracy in Indonesia, maka Inception Workshop adalah ruang pembuka antara SATUNAMA dengan tim projek yang terdiri dari koordinator nasional, coordinator region Papua (Merauke), region Kalimantan Barat (Kubu Raya) dan region Aceh (Nagan Raya) dan untuk menyamakan persepsi tentang semua hal yang berkaitan dengan program ini.

Penyamaan persepsi ini menjadi penting untuk memastikan isi, arah dan mekanisme program diterima secara utuh oleh tim projek ini. Penyamaan persepsi ini amat penting untuk menentukan keberhasilan dan pencapaian-pencapaian riil dari program. Maka, beberapa hal yang penting untuk dipahami dalam workshop permulaan ini adalah project objective, kultur demokrasi dan perkembangan demokrasi serta posisi program penguatan CSO dalam pembangunan demokrasi di Indonesia, realitas demokrasi dan peran perempuan di tiga area projek, kondisi politik local dan nasional dan bagaimana sumberdaya program dapat dimanage secara baik. Demikian pesan utama dari penyelenggaraan inception workshop yang difasilitasi oleh Koordinator Nasional UNDEF William E Aipipidely, di Yogyakarta, Indonesia, 18-20 Juni 2013.

Pertemuan ini diikuti oleh enam orang perwakilan dari tiga organisasi mitra di tiga area program – Fahrul Rizha Yusuf dan T Novian Nukman (YPS/Yayasan Paramadina Semesta, Aceh/Nagan Raya), Beatrix Gebze dan Yohanes Eperi (LaPer-SKP/Sekertariat Keadilan dan Perdamaian, Papua/Merauke), Mursyid Hidayat dan Syahdani Pratama (Gemawan, Kalimantan/Kubu Raya) – dan beberapa peserta serta dua narasumber utama. Dalam konteks membangun demokrasi di Indonesia, hal budaya demokrasi menjadi krusial dipahami. Membangun dmeokrasi tanpa mengembangkan budaya demokrasi adalah hal yang tak munngkin, kata Methodius Kusumahadi, pendiri SATUNAMA dan Konsultan Senior di Kemenpan RI dan Kementrian Pemuda dan Olahraga Timor Leste. Di aspek lain, Budi Susilo, ketua SATUNAMA, dan Insan Kamil, Kepala Unit Pemberdayaan dan Advokasi SATUNAMA, mengurai perkembangan demokrasi di Indonesia dan posisi program ini dalam penguatan demokrasi. Penjelasan ini sebagai pintu masuk melihat sejauh mana realitas demokrasi dan posisi peran perempuan dalam mengembangkan demokrasi di tiga area projek

Keberhasilan program ini tak dapat dilepaskan dari bagaimana memahami kondisi politik local dan politik nasional serta pemilu 2014. Fakta ini akan sangat mempengaruhi jalannya program. Di samping itu, fakta lain seperti kondisi geografi yang berbeda-beda di tiga area program menjadi salah satu soal yang tidak sederhana dalam mengembangkan program penguatan demokrasi ini. Beberapa pertimbangan tersebut menjadi dasar dalam penyusunan timeline program. Setelah inception workshop koodinator nasional dan koordinator regional UNDEF akan menyiapkan proses riset lapangan bersama tim riset di masing-masing area pelayanan. (WEA)

Tinggalkan komentar