Peserta SPM Serap Aspirasi Publik

Kemampuan menyerap aspirasi, memetakan potensi dan mengembangkannya, mencari tahu persoalan serta mencarikan solusi bagi persoalan yang dialami oleh masyarakat sudah seharusnya dimiliki oleh seorang politisi. Jika perlu, politisi harus selalu turun ke masyarakat untuk lebih mengenali dan memahami setiap dinamika yang berdenyut di kehidupan masyarakat.

Atas dasar itulah para peserta Sekolah Politisi Muda (SPM) II Angkatan III mendapatkan sesi turun ke lapangan pada Rabu, (23/8) di seputar Kota Yogyakarta. Para politisi peserta SPM pun berhadapan langsung dengan masyarakat untuk memahami realita yang sesungguhnya.

Para peserta terbagi dalam 4 kelompok yang masing-masing mendapat lokasi yang berbeda. Keempat lokasi tersebut adalah Resto PKL Mrican, kawasan pedestrian Malioboro, kawasan selatan Stasiun Tugu Yogyakarta dan di sekitar kompleks Rumah Sakit Sardjito. Isu yang diangkat pada kunjungan lapangan kali ini adalah tentang relokasi pedagang kaki lima dan penataan parkir.

“Tujuan dari kunjungan ke masyarakat ini adalah untuk lebih mengenal dan menggali lebih dalam isu publik. Lebih memahami apa yang sebenarnya menjadi persoalan utama. Mencari realitas yang sebenarnya.” Ujar Valerianus B. Jehanu, pengelola SPM-CPID SATUNAMA.

Usai melakukan kunjungan lapangan, para peserta diminta untuk melakukan analisa isu publik dan analisis historis berbasiskan hasil yang mereka peroleh di lapangan, membuat pergeseran kebijakan yang pernah diterapkan dan membuat beberapa opsi kebijakan.

Sekolah Politisi Muda II Angkatan III berlangsung sejak Selasa (22/8) hingga Sabtu (26/8) di Yayasan SATUNAMA Yogyakarta. Sebanyak 24 politisi muda yang berasal dari lintas partai politik di enam provinsi ikut terlibat dalam SPM II Angkatan III.

Mereka sebelumnya telah pula mengikuti SPM I pada 26 April – 2 Mei 2017. Materi SPM II merupakan pendalaman terhadap materi yang sebelumnya diberikan dan diperkenalkan pada SPM I. Diharapkan dari Sekolah Politis Muda II ini para politisi akan dapat berkiprah berdasarkan nilai dan etika politik demokratis. (A.K. Perdana/Foto-foto : Valerianus B. Jehanu/SATUNAMA)

Tinggalkan komentar