Siaran Pers Jambore Sungai -2 Indonesia

Siaran Pers

Jaringan Masyarakat Sipil Selenggarakan Jambore Sungai -2 Indonesia : “Sungai Bicara, Pengelolaan Sungai Dalam Kerangka Keadilan Tata Ruang serta Penguatan Kedudukan dan Peran Masyarakat”.

Gedung Garuda, Jogja National Museum (JNM), Jalan Prof. Ki Amri Yahya Nomor 1, Gampingan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yogyakarta, 26-27Agustus 2017 –Asosiasi Komunitas Sungai Yogyakarta (AKSY) dan Jaringan Masyarakat Sipil Indonesia menyelenggarakan Jambore Sungai -2 di Jogja National Museum (JNM) dengan rangkaian acara seminar nasional, pameran foto, workshop, sekolah sungai, dan diskusi penyusunan rencana aksi bersama. Jaringan Komunitas sungai dari berbagai daerah di Indonesia akan terlibat aktif, Jawa, Batam, Kalimantan, dan Papua.

Seminar Nasional –Sabtu, 26/08/2017 pukul 09.00 s.d. 12.00- dengan tema “Sungai Bicara : Membangun Komitmen Antar Pemangku Kepentingan Dalam Pengelolaan Sungai”, pukul 09.00 WIB s.d 12.00 WIB. Sebagai pemantik diskusi, direncanakan akan melibatkan : (a) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); (b) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; (c) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); dan, (d) Akademisi yang akan menyampaikan materi tentang kondisi sungai di Indonesia, khususnya Yogyakarta.

Pameran Foto –sepanjang rangkaian kegiatan- akan menampillkan foto-foto keadaan sungai “Before and After” yang merupakan kontribusi dari berbagai komunitas sungai. Komunitas sungai selama ini telah merekam dengan baik keadaan sungai di mana mereka tinggal.  Melalui pameran foto-foto ini peserta seminar akan dibawa kepada tema seminar tentang pentingnya pengelolaan sungai yang efektif dan partisipatif.

Workshop dan FGD –Sabtu, 26/08/2017 pukul 13.30 s.d. 17.00- dengan tema “Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan dan Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU) Sumber Daya Air” untuk merangkum pengalaman baik serta melihat peluang dan tantangan proses legal drafting RUU ini di mana Pelembagaan kedudukan dan peran (partisipasi) masyarakat menjadi fokusnya, dan dilanjutkan dengan FGD untuk memetakan Jalur-Jalur Penguatan Partisipasi Masyarakat di Daerah. Hadir sebagai pemantik diskusi Komisi V DPR-RI, Ketua DPRD DIY, dan Biro Hukum Sekretariat Daerah Pemerintah DIY.

Sekolah Sungai (sesi kelas dan susur sungai) –Sabtu-Minggu, 26-27/08/2017 di Sungai Bedog, Ambarbinangun, Kasihan, Bantul- untuk berproses menguatkan pengetahuan dan keterampilan generasi muda dengan metode uji dan pemantauan kualitas air. Menggali pembelajaran dan memupuk komitmen mengenai kelestarian sumber daya air. Proses sekolah sungai ini akan difasilitasi oleh kawan-kawan dari AKSY.

Diskusi Penyusunan Rencana Aksi Bersama –Minggu, 27/08/2017 pukul 07.00 s.d. 12.00- untuk merumuskan dan menyusun rencana aksi bersama terkait dengan Pendayagunaan Sumber Daya Air (SDA), Pemanfaatan SDA, Daya Rusak Air, Pemberdayaan Masyarakat, dan Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA). Proses ini akan difasilitasi olej Walhi dan AKSY.

Kegiatan ini merupakan media bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi praktik baik tentang pengelolaan sungai, tantangan dan peluangnya sebagai upaya merajut berbagai strategi alternatif, inovatif, dan berkelanjutan dalam pengelolaan sungai khususnya Sumber Daya Air di mana aspek akses, partisipasi, juga kontrol komunitas harus dijamin dapat terjalin dengan keterpaduan antar regulasi tentang pengelolaan sungai.

Untuk sampai pada upaya merajut strategi alternatif, inovatif, dan berkelanjutan soal pengelolaan sungai, tentu berbagai praktik baik oleh para pemangku kepentingan tersebut harus dilihat pembelajarannya, tantangan dan peluangnya.

Dalam perspektif masyarakat sipil, terkait tata kelola sungai, hal paling mendasar adalah partisipasi masyarakat yang berdasar pada pengetahuan yang utuh tentang ruang dan wilayah, sebab sungai terkait erat dengan hajat hidup orang banyak atau kepentingan publik, namun terkonfirmasi, bahwa terkait tata kelola sungai, tumpang tindih regulasi dan kewenangan antar kementerian/lembaga juga antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Daerah menjadi tantangan utama untuk diselesaikan, yang juga beriringan dengan persoalan penguatan kedudukan dan peran komunitas.

Dengan latar tersebut, AKSY, komunitas, beserta Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil bertujuan untuk (a) Mengurai persoalan regulasi dan kewenangan –secara terukur- antar kementerian/lembaga (pusat), maupun antara pusat dan daerah, serta antar OPD di Pemerintahan Daerah; (b) Mengupayakan terbangunnya kesepahaman antar pemangku kepentingan terkait pentingnya pengelolaan sungai yang menyeluruh dan terpadu; (c) Terbangunnya komitmen, strategi, dan aksi terkait jaminan terhadap penguatan kedudukan dan peran komunitas dalam pengelolaan sungai.

Dari tujuan tersebut, diharapkan Jambore Sungai -2 ini mencapai hasil berupa rumusan rekomedasi tematik terkait dengan pengelolaan sungai yang menyeluruh dan terpadu. Rekomendasi tematik ini nantinya akan dijadikan bahan diskusi kelompok terfokus oleh para pemangku kepentingan, yang kemudian diangkat dalam workshop untuk menyusun strategi dan aksi terkait tata kelola sungai yang menyeluruh dan integratif.

Direncanakan yang akan terlibat dalam seminar ini adalah elemen-elemen yang tergabung dalam Asosiasi Komunitas Sungai Yogyakarta (AKSY), Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil, Komunitas, lembaga penelitian, universitas, jajaran pemerintahan pusat dan daerah, serta publik luas yang menjadi pemangku kepentingan utama terkait pengelolaan sungai.

——————————————-

Narahubung : Endang Rohjiani.
Kontak : +62 -815-7877-6076 / endangrohjiani@gmail.com

Unduh siaran pers

Tinggalkan komentar