Pelatihan Penggalangan Dana (Fund Raising)-VIII, SATUNAMA, 3 – 8 November 2008

Fund Raising -VIII SATUNAMA, 3 – 8 November 2008

[photo1]

SATUNAMA in coordination with Konrad Adenauer Stifftung conducted the 8th Fund Raising Training on 3-8 November 2008. As usual the training was done at the SATUNAMA training center, participated by 21 people (M:11, F:13) who came from Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, West Java, Yogyakarta, Central Java, East Java, Bali, and West Nusa Tenggara.

The aim of the training is finding alternative activities and strategies of fundraising that suitable to the each participant institutions.

Some comments of the participant:

Rika Loretta, 31, works as a Training Specialist in Medan Aceh Partnership. She attended the training to find ways of her institution’s sustainability, “Especially that we were taught to make direct efforts to do fundraising. SATUNAMA has been well known to have credibility that it is worthy to imitate it.”

Arif Hidayatullah, 26, from SRIKANDI (Syarikat Masyarakat Mandiri) who says “I want to get many references and sharing with many participants. The subject on ‘small scale investment analyses is very needed by her institution, but on top of that the most interesting things are: “The concepts are comprehensive and supported by systematic methodologies based on empiric facts. She continued “SATUNAMA has proven to be sustainable through their fundraising.

M. Kuncara Budi Santosa, MM, 37, Chief Financial Officer of ICRS (Indonesian Consortium Religious Studies), Gajah Mada University. “The most interesting things are the comprehensive material, the very qualified facilitators, the class climate that is friendly, comfortable, relax but serious. He added: “Bravo SATUNAMA. Please continue to plant the seed of justice. I will give reference to my fellows to join the training.”
Nurhidayati, 25, staff of LPSDM, West Nusa Tenggara. “From the training I get a picture on what fundraising is and how to open the heart of funding agencies. Besides, I can meet friends from various institutions to have wider discourses of other fields.

Pelatihan Penggalangan Dana (Fund Raising)-VIII, SATUNAMA, 3 – 8 November 2008

[foto1]

Pelatihan difasilitasi oleh Meth. Kusumahadi, DCM, dan juga mengundang Kantri Sekar Wandasari untuk membagikan pengalamannya dalam materi Analisis Usaha. Kegiatan Fund Raising membutuhkan keuletan tersendiri, yakni harus selalu mencoba dan mencoba lagi, jangan pernah berhenti dan jangan pernah putus asa.

Tujuan dari pelatihan ini adalah agar peserta:
1. Mengenal arti dan implikasi tentang kegiatan Penggalangan Dana.
2. Dapat Menganalisis Investasi Usaha kecil
3. Dapat menyusun Strategi Penggalangan Dana.
4. Dapat merancang instrumen Penggalangan Dana dan memahami kegunaan instrumen-instrumen Penggalangan Dana.
5. Dapat menilai upaya-upaya Penggalangan Dana.

Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah untuk menemukan alternatif kegiatan serta strategi penggalangan dana yang cocok untuk diterapkan oleh peserta dalam lembaganya masing-masing.

Beberapa komentar peserta:

Rika Loretta, 31 tahun, bekerja sebagai Training Specialist di Medan Aceh Partnership. Dia mengikuti pelatihan ini karena merasa bahwa subyek ini penting bagi keberlangsungan lembaganya yang ingin mandiri. “Apalagi pelatihan ini langsung mengarahkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk keberlangsungan lembaga. SATUNAMA merupakan yayasan yang cukup terkenal memiliki kredibilitas, jadi kami patut mencontohnya.”

Arif Hidayatullah, 26 tahun, Sekretaris dari SRIKANDI (Syarikat Masyarakat Mandiri), yang mengikuti pelatihan ini “Karena saya ingin mendapatkan banyak referensi, dan sharing dengan banyak lembaga”

Baginya, materi tentang analisa investasi usaha kecil sangat diperlukan di lembaganya, tapi yang paling menarik dalam mengikuti pelatihan ini menurut dia: “Konsep-konsep materinya komprehensif, apalagi dengan ditunjang oleh metodologi penyampaian yang sistematis berdasarkan fakta empiris. Menurut dia “SATUNAMA tidak hanya fasih menyampaikan konsep-konsepnya, tetapi juga mampu menjadi contoh pelayanan masyarakat dengan bisa bertahan melalui usaha penggalangan dananya.”
M. Kuncara Budi Santosa, MM, 37 tahun, menjabat sebagai Chief Financial Officer di ICRS (Indonesian Consortium Religious Studies) Universitas Gajah Mada. Menurut dia, keberlangsungan organisasi tergantung pada pimpinan dan staf yang terampil menghimpun dan mengelola dana untuk membiayai proyek maupun program. Dengan alasan itulah dia ingin belajar tentang Fund Raising. “Yang paling menarik bagi saya adalah materinya yang komprehensif, fasilitator yang sangat teruji, suasana pelatihan yang akrab, nyaman, santai tapi serius sehingga membuat materi-materinya ‘menempel terus di otak dan hati saya. Kuncara menambahkan: “Bravo SATUNAMA. Lanjutkan terus menanam benih keadilan. Saya akan ikut lagi jika ada pelatihan penggalangan dana lanjutan, dan saya akan referensikan pelatihan ini untuk teman-teman kantor.”
Nurhidayati, 25 tahun, staf LPSDM, NTB, yang mengikuti pelatihan ini karena ingin mendapatkan ilmu tentang teknik-teknik penggalangan dana. “Saya mendapatkan gambaran tentang apa sebenarnya fund raising, dan bagaimana caranya mengetuk hati para penyandang dana. Selain itu saya bisa bertemu teman-teman dari berbagai lembaga sehingga bertambah wawasan tentang bidang lain

Tinggalkan komentar