Perempuan di Panggung Pilkada Serentak 2015

Dari 1644 pasangan calon yang maju dalam Pemilu kepala daerah serentak 2015, hanya 123 perempuan di dalamnya. Temuan ini dipaparkan dalam Deseminasi Penelitian yang digelar di Ruang Sidang KPU DIY, Rabu (25/11) ini. Penelitian ini dilakukan oleh Desk Departemen Politik, Demokrasi, dan Desa Yayasan SATUNAMA.

Lebih jauh kajian yang berjudul Perempuan di Pilkada Serentak 2015: Perspektif Perempuan dan Lingkar Kekuasaan di sekitaran calon perempuan peserta pilkada, menghasilkan temuan, ada 53% atau 65 perempuan memiliki perspektif perempuan yang dituangkan dalam visi, misi dan program kampanye. Beberapa yang paling menonjol adalah keterwakilan perempuan untuk berkontestasi dalam pilkada, isu kesehatan. “Kehadiran perempuan sebagai kepala daerah yang memiliki perspektif perempuan diharapkan mampu melahirkan kebijakan-kebijakan yang berkeadilan gender,”ungkap Any Sundari, salah satu peneliti.

“Ini adalah data KPU per 15 Oktober. Karena data-data di KPU ini relatif berubah. Data setelah itu tidak masuk dalam penelitian ini. Maka bisa jadi ada beberapa data yang tidak sama dengan KPU.” Kata Nunung Qomariyah dari Desk Perempuan dan Politik SATUNAMA. Penelitian ini menjadikan data utama adalah KPU Pusat, sembari menelusuri data-data pasangan calon untuk melihat perspektif perempuan. Lebih lanjut Nunung menyampaikan bahwa data ini merupakan kajian awal untuk menyusun program.

Parpol yang paling banyak mendukung perempuan berasal dari PDIP (46 calon perempuan), Gerindra (38 calon perempuan), dan Nasdem (34 calon perempuan). Perempuan calon kepala daerah ini lahir dari berbagai kalangan. Legislatif, pengusaha, petahana, birokrat, pendidik, ibu rumah tangga, profesional, dokter, advokat, pendidik pesantren, adalah sumber-sumber asal perempuan yang ikut terjun dalam kancah Pilkada.

Penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat 10 perempuan yang saat ini menduduki wakil kepala daerah, mencalonkan diri menjadi kepala daerah dalam Pilkada tahun ini. Kajian menarik yang lain, dari 123 perempuan yang maju dalam pilkada serentak 2015, hanya 28 perempuan yang memiliki kedekatan dengan elit dominan di tingkat lokal. ”Elit dominan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mantan kepala daerah atau kepala daerah yang saat ini masih menjabat,” tutur Insan Kamil, peneliti sekaligus Wakil Direktur SATUNAMA. Gambaran ini, lanjut Kamil, memberikan optimisme bagi gerak demokrasi, khususnya perempuan.

“Forum ini adalah upaya untuk pendidikan politik kepada warga, sehingga secara baik kita memiliki pemilih-pemilih yang cerdas,” Kata Hamdan Ketua KPU DIY, dalam sambutannya.

Penulis : Ryan Sugiarto
Editor: Ariwan K. Perdana

Tinggalkan komentar