Ngangsu Kawruh Karangasem-Sleman

22 Februari 2012, SATUNAMA menerima kunjungan sahabat lama Yayasan Insan Sembada (YIS Solo) – sebelumnya lebih dikenal dengan nama Yayasan Indonesia Sejahtera.

Rombongan yang datang waktu itu berjumlah enam orang, yang diterima oleh Sri Sulastri dan Sri Purwani, dari Yayasan SATUNAMA. Tujuan kedatangan keenam kawan tersebut, yang dipimpin oleh Dwi Hery Puspawati, adalah untuk ngangsu kawruh silaturahmi dan berbagi pengalaman bersama dengan kawan-kawan SATUNAMA, khususnya dalam hal pengelolaan pelatihan dan balai diklat dan pelatihan. Rombongan terdiri dari dua unit yang ada di YIS yaitu unit pelatihan dan pengelola Wisma Sejahtera. Selama pertemuan tersebut, kawan-kawan YIS banyak berdiskusi dengan kawan-kawan SATUNAMA dalam hal pengelolaan pelatihan (mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan paska pelatihan), pematerian dan metode pelatihan, fasilitator dan narasumber, kendala penyelenggaraan pelatihan, dan bagaimana model kaderisasi yang terjadi di SATUNAMA berkaitan dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan.

Selain itu, tim pelatihan YIS juga bertanya mengenai media pemasaran pelatihan dan strategi yang ditempuh SATUNAMA untuk mengelola mitra dan alumni-alumni pelatihan yang jumlahnya mencapai ribuan. Pertanyaan ini membawa kami untuk kembali melakukan refleksi terkait dengan perencanaan strategis yang baru kami selesaikan tanggal 17 Februari 2012 yang lalu – bagaimana perencanaan yang paling strategis yang bisa dilakukan untuk mengelola mitra dan alumni-alumni.

[foto1]

Berkaitan dengan balai diklat dan pendidikan yang dimiliki SATUNAMA, Bapak Sutarjo sebagai pengelola Wisma Sejahtera juga menanyakan bagaimana cara SATUNAMA melakukan pemasaran dan pengelolaan untuk balai diklat dan pendidikan yang ada di Kompleks Duwet, satu area dengan kantor SATUNAMA. Menarik sekali bahwa Wisma Sejahtera yang dikelola YIS sudah ada sejak 1985, dan sudah mulai dapat dipergunakan untuk umum sejak 2006. Hal ini berbeda dengan balai diklat dan pendidikan SATUNAMA, yang sampai saat ini masih dipergunakan untuk kepentingan internal lembaga. Masih didiskusikan lebih lanjut oleh pihak manajemen, apakah balai diklat dan pendidikan SATUNAMA akan di-launching untuk umum atau masih dipergunakan sebatas untuk pemenuhan kebutuhan internal lembaga saja. Kita tunggu saja.22 Februari 2012, SATUNAMA menerima kunjungan sahabat lama Yayasan Insan Sembada (YIS Solo) – sebelumnya lebih dikenal dengan nama Yayasan Indonesia Sejahtera.

Rombongan yang datang waktu itu berjumlah enam orang, yang diterima oleh Sri Sulastri dan Sri Purwani, dari Yayasan SATUNAMA. Tujuan kedatangan keenam kawan tersebut, yang dipimpin oleh Dwi Hery Puspawati, adalah untuk ngangsu kawruh silaturahmi dan berbagi pengalaman bersama dengan kawan-kawan SATUNAMA, khususnya dalam hal pengelolaan pelatihan dan balai diklat dan pelatihan. Rombongan terdiri dari dua unit yang ada di YIS yaitu unit pelatihan dan pengelola Wisma Sejahtera. Selama pertemuan tersebut, kawan-kawan YIS banyak berdiskusi dengan kawan-kawan SATUNAMA dalam hal pengelolaan pelatihan (mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan paska pelatihan), pematerian dan metode pelatihan, fasilitator dan narasumber, kendala penyelenggaraan pelatihan, dan bagaimana model kaderisasi yang terjadi di SATUNAMA berkaitan dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan.

Selain itu, tim pelatihan YIS juga bertanya mengenai media pemasaran pelatihan dan strategi yang ditempuh SATUNAMA untuk mengelola mitra dan alumni-alumni pelatihan yang jumlahnya mencapai ribuan. Pertanyaan ini membawa kami untuk kembali melakukan refleksi terkait dengan perencanaan strategis yang baru kami selesaikan tanggal 17 Februari 2012 yang lalu – bagaimana perencanaan yang paling strategis yang bisa dilakukan untuk mengelola mitra dan alumni-alumni.

[foto1]

Berkaitan dengan balai diklat dan pendidikan yang dimiliki SATUNAMA, Bapak Sutarjo sebagai pengelola Wisma Sejahtera juga menanyakan bagaimana cara SATUNAMA melakukan pemasaran dan pengelolaan untuk balai diklat dan pendidikan yang ada di Kompleks Duwet, satu area dengan kantor SATUNAMA. Menarik sekali bahwa Wisma Sejahtera yang dikelola YIS sudah ada sejak 1985, dan sudah mulai dapat dipergunakan untuk umum sejak 2006. Hal ini berbeda dengan balai diklat dan pendidikan SATUNAMA, yang sampai saat ini masih dipergunakan untuk kepentingan internal lembaga. Masih didiskusikan lebih lanjut oleh pihak manajemen, apakah balai diklat dan pendidikan SATUNAMA akan di-launching untuk umum atau masih dipergunakan sebatas untuk pemenuhan kebutuhan internal lembaga saja. Kita tunggu saja.

Tinggalkan komentar