SATUNAMA Inisiasi Sekolah Politik Bagi Politisi Muda

Dinamika perpolitikan Indonesia saat ini mengarah pada pengertian tentang politik yang  terbatasi hanya pada perebutan kekuasaan melalui Pemilu yang secara periodik sebagai siklus pergantian rezim di mana partai politik menjadi pemain utamanya. Selain itu, pengalaman dan praktik berpolitik kita, baik pada tingkat nasional maupun lokal seakan menegaskan pengertian politik yang bernada negatif di kalangan masyarakat.

Hal tersebut menjadi dasar pemikiran bagi SATUNAMA untuk melakukan sebuah tindakan yang diharapkan ke depannya bisa mengembalikan makna politik yang paling dasar dan berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap politik, karena sebenarnya tidak ada satupun dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang dapat lepas dari politik.

Langkah yang ditempuh oleh SATUNAMA adalah sebuah program bertajuk Civilizing Politics for Indonesian Democracy (CPID), sebuah program pendidikan politik yang nantinya akan mengembalikan marwah politik ke cita-cita awalnya sebagai sebuah gagasan dan langkah yang harus ditempuh oleh bangsa Indonesia agar kehadirannya memberikan makna bagi kesejahteraan ekonomi, keadilan sosial dan penegakan hukum.

Mengawali perjalanan program tersebut, selama 3 (tiga) hari sejak 24-26 Februari 2015 SATUNAMA mengadakan sebuah workshop untuk menyusun kurikulum dan modul bagi pendidikan politik atau sekolah politik bagi politisi muda yang akan dijalankan dalam program ini. Sejumlah peserta workshop yang terdiri dari akademisi dan perwakilan partai politik hadir dalam acara yang diadakan di Balai Pelatihan SATUNAMA.

Workshop yang berlangsung selama tiga hari tersebut membahas tentang desain kurikulum yang nantinya akan digunakan dalam pendidikan para politisi yang mengikuti program yang direncanakan akan mulai dilaksanakan pada Maret 2015.

CPID1 (Medium)
Workshop desain kurikulum dan modul pendidikan politik di Balai Pelatihan SATUNAMA [Foto: Nunung Qomariyah/SATUNAMA]
Untuk mengawalinya, SATUNAMA telah melakukan penjajakan kondisi, permasalahan dan dinamika politik di empat wilayah Indonesia, yaitu Makassar-Sulawesi Selatan, Depok – Jawa Barat, Surabaya-Jawa Timur dan Bandar Lampung. Hasil penjajakan ini menjadi salah satu acuan yang digunakan untuk menyusun kurikulum pendidikan politik dalam program ini.

Insan Kamil, Direktur Program CPID dari SATUNAMA menjelaskan bahwa dalam menjalankan program ini, SATUNAMA telah menjalin kerjasama dengan sejumlah DPD partai politik di empat wilayah tersebut. “Mereka telah menyatakan diri tertarik dan bersedia mengirimkan kadernya untuk mendapat pendidikan politik dalam program ini,” ujarnya.

Meskipun demikian, bukan berarti setiap kader yang ditawarkan oleh partai akan otomatis bisa masuk dalam sekolah politik ini. “Kami terbuka untuk seluruh partai. Tapi kami tidak ingin salah rekrut orang. Jadi kalau sejak awal seseorang teridentifikasi sebagai orang yang bertentangan dengan tujuan sekolah ini, ya dia tidak masuk kualifikasi untuk ambil pendidikan di sini,” Kamil menegaskan.

Keempat DPD dari empat wilayah yang sudah tertarik untuk mengikuti program ini adalah DPD Partai Gerindra Jawa Timur, DPD Partai Demokrat Depok Jawa Barat, DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan dan DPD PDIP Lampung. Program ini nantinya juga akan memperluas sebaran wilayahnya di luar empat wilayah yang sudah ada.

Direktur SATUNAMA Bimo Adimoelyo menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu usaha SATUNAMA dalam memberikan sumbangsih bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. “Kami selalu memiliki imajinasi tentang Indonesia yang lebih baik, tentang pengembangan demokrasi. Kami lama bergerak di penguatan sipil dan kami ingin masuk lebih dalam untuk membangun demokrasi di negeri ini, “ ujarnya saat membuka acara workshop.

Senada dengan Bimo, Kamil juga mengutarakan hal yang bernada optimis terkait program CPID. “Politik adalah salah satu metode yang dapat digunakan dan dikembangkan dalam rangka pendalaman dan pemahaman demokrasi yang lebih baik di Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut, Kamil juga menjelaskan bahwa CPID ingin mewujudkan perpolitikan Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan. “Oleh karenanya kami berusaha melahirkan para politisi-politisi muda yang memiliki kapasitas politik yang mumpuni dan mampu mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingan-kepentingan rakyat,” ujarnya.

Program baru SATUNAMA ini akan berjalan selama 5 tahun dengan berbagai agenda kegiatan seperti sekolah politisi muda, workshop regional, forum nasional dan beberapa kegiatan lain dalam rentang waktu selama 5 tahun ke depan yang bertujuan untuk melahirkan kader-kader politisi muda yang memiliki visi dan komitmen yang kuat pada pengembangan kultur politik yang demokratis di Indonesia.

Penulis : Ariwan K Perdana
Editor : Stella Paramita

Tinggalkan komentar