Sekolah Legislator SATUNAMA Angkatan-I : Mencetak Legislator Profesional, Pro-Rakyat dan Berintegritas

Usulan-usulan dalam musrenbang itu kalau tidak dikawal itu bisa hilang. Legislatifnya harus proaktif untuk itu anggota dewan harus paham detail soal kebijakan publik dan anggaran publik. Sekolah Legislator ini sangat membantu kerja saya di kantor maupun di daerah pemilihan (Dapil).

Junaidi, Anggota Fraksi PPP DPRD Kabupaten Kubu Raya-Kalbar, Alumni Sekolah Politisi Muda SATUNAMA

Satunama.org – Sepenggal kalimat di atas adalah testimoni dari Junaidi, salah satu alumni Sekolah Politisi Muda SATUNAMA (SPM-SATUNAMA) yang lolos legislator pada pemilihan legislatif (pileg) 2019 kemarin. Bang Jun, panggilan akrab sehari-hari, bercerita bahwa untuk menjadi legislator adalah perjuangan politiknya selama 20 tahun dan sudah 4 (empat) kali pemilu legislatif ikut pemilihan umum tetapi baru lolos saat pileg 2019 kemarin setelah mendapatkan banyak bekal ilmu politik, nilai integritas politisi, dan beragam keahlian politik elektoral di SPM-SATUNAMA.

Junaidi kemudian mendapatkan beasiswa khusus alumni SPM-SATUNAMA yang lolos pileg 2019 untuk mengikuti pendidikan lanjutan di program Sekolah Legislator Satunama Angkatan I yang diselenggarakan pada 6-8 Oktober 2020 di Hotel Artotel, Jl Kaliurang Km 5,6 Yogyakarta. Pesertanya tidak hanya dari alumni SPM-SATUNAMA juga terbuka umum untuk anggota legislator maupun staf ahli dewan. Mengingat kegiatan ini di era pandemi, peserta dibatasi hanya 8 orang untuk mematuhi protocol kesehatan pemerintah.

Ahmad, salah satu anggota legislator dari Fraksi Partai Golkar, DPRD Kabupaten Kubu Raya-Kalbar yang menjadi salah satu peserta non alumni SPM-SATUNAMA sangat merasa banyak terbantu adanya sekolah legislator ini karena dia mulai paham baik istilah maupun praktik operasional harian atas fungsi-fungsi dan hak-haknya sebagai anggota dewan, cerita Ahmad kepada pengelola SPM-SATUNAMA. Begitupun dengan Sally Atiyasasmi, Anggota Fraksi Partai Gerindra, alumni SPM-SATUNAMA yang sudah menduduki kursi DPRD Kabupaten Bojonegoro selama 2 periode ini, juga mendapatkan pengetahuan lebih detail terkait persoalan penyusunan anggaran public secara partisipatif dan inklusif, serta hak-hak apa saja yang bisa digunakan oleh anggota dewan untuk mengawasi dan mengawal APBD agar tepat sasaran dan berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Sekolah Legislator SATUNAMA adalah bagian pengembangan dari program Civilizing Politic for Indonesia Democracy (CPID) Yayasan Satunama guna mewadahi para alumni Sekolah Politisi Muda (SPM) SATUNAMA yang lolos pada pemilihan legislatif 2019 kemarin. Program ini sebagai pendidikan lanjutan bagi para alumni SPM-SATUNAMA yang saat ini menjadi legislator. Selain itu, program Sekolah Legislator ini ke depan dikembangkan untuk peningkatan kapasitas Legislator dan penguatan Parlemen Daerah baik yang selama ini sudah terlibat dengan program CPID Yayasan Satunama atau yang belum pernah terlibat dengan program CPID Yayasan Satunama.

Sekolah Legislator dilandaskan pada pemikiran bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga yang sangat strategis di daerah. Posisi strategis ini disebabkan bukan hanya karena DPRD (bersama Eksekutif) merupakan pilar penting penyelenggaraan pemerintahan daerah, tetapi juga berperan sebagai check and balance terhadap pihak eksekutif. Strategisnya lembaga DPRD, menuntut kapasitas kelembagaan yang setara dan kemampuan anggota DPRD yang memadai. Tanpa kemampuan yang memadai itu, sulit bagi DPRD, baik secara kelembagaan maupun secara keanggotaan, untuk melaksanakan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan secara optimal. Selain itu, program Sekolah Legislator SATUNAMA memandang bahwa kegiatan politik dari para Legislator sangat menentukan bagi kualitas kehidupan demokrasi.

Sekolah Legislator ini menggunakan metode pembelajaran andragogi (orang dewasa), partisipatoris dan experiences learning menjadi pilihan dalam diskusi selama sekolah/pelatihan berlangsung. Metode ini meliputi dialog, brainstorming-reframing, latihan/praktik, dan berbagi pengalaman. Materi pokoknya tentang fungsi-fungsi legislatif, yaitu legislasi, pengawasan, anggaran, serta pelembagaan reses dan manajemen konstituen. Pematerinya yaitu, Prof. Ahmad Nurmadi (Guru Besar Ilmu Pemerintahan, UMY), Gregorius Sahdan (Dosen Ilmu Pemerintahan STPMD), Methodius Kusumahadi (Ketua Dewan Pembina Yayasan Satunama), Wasingatu Zakiyah (IDEA Yogyakarta/Konsultan Anggaran Publik UNDP), dan Arif Noor Hartanto (Mantan Ketua DPRD Kota Yogyakarta & Wakil Ketua DPRD Provinsi DIY). Sekolah Legislator SATUNAMA, akan dibuka kembali angkatan berikutnya.

Penulis : Muhammad Zuhdan, Kepala SPM-SATUNAMA

Satu pemikiran pada “Sekolah Legislator SATUNAMA Angkatan-I : Mencetak Legislator Profesional, Pro-Rakyat dan Berintegritas”

  1. Informasi yang terkumpulmdalam Musrenbang (paling bawah hingga paling atas) harus dijawab secara lebih baik dalam memperjuangkan Program Pembangunan. Topik itu kurang kena jika dihubungkan dengan PUBLIC POLICY ADVOCACY. Itulah yang saya dengar dalam diskusi mereka.
    Programming dan Public Policy Advocacy sebaiknya didiskusikan lebih matang agar menyentuh tingkat pemahaman yang lebih strategis dengan apa yang disebut Public Policy Advocacy. Itulah pengalaman dari kalangan ratusan kalangan NGO di berbagai Propinsi.

    Jika tidak dipisahkan sejak dari pengertian dasarnya hingga perangkat operasional kerjanya, kita bisa terjebak dalam kerangka perspektif MANAGEMENT OPERASIONAL bukan Manajemen Strategic

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Methodius Kusumahadi Batalkan balasan