Pelatihan Inklusi dan Gender dalam Perencanaan Program

Satunama.org – SATUNAMA sebagai sebuah organisasi masyarakat sipil yang memiliki perhatian kepada program-program yang membangun manusia mengadakan Pelatihan Integrasi Inklusi Sosial dan Gender dalam Perencanaan Program pada Senin-Rabu (24-26 Juni 2019). Pelatihan dihadiri oleh peserta dari Caritas Australia dan Timor Leste dan difasilitasi oleh ahli inklusi sosial dan gender SATUNAMA, Makrus Ali dan Suharsih.

Menggunakan model pendidikan orang dewasa di mana komunikasi kolektif interaktif dan diskusi kritis sebagai metode pelatihan, pengetahuan dari setiap orang pun akan dapat mengalir menjadi bahan belajar dan refleksi bersama yang saling menguatkan dalam pelatihan. Pengalaman mendapatkan pengetahuan yang diinisiasi dari proses menyerap dan menghargai pengetahuan orang lain dirasa mampu membangun perspektif yang kuat terkait inklusi sosial dan gender.

Sehingga subtema-subtema materi seperti Dasar-Dasar Gender dan Inklusi, Analisis Gender, Perencanaan Program dan Penyusunan Tools Integrasi dan Monev Integrasi Inlusi Sosial dan Gender ke dalam Program yang merupakan pokok diskusi bersama di dalam forum pelatihan menjadi lebih mudah dipahami oleh para peserta yang juga merupakan jaringan mitra SATUNAMA.

Paket pelatihan yang komprehensif tersebut bertujuan untuk memberikan perspektif akan pentingnya integrasi gender dan inklusi kedalam penyusunan program sekaligus menjadi dasar untuk melakukan analisis gender sesuai kebutuhan program. Sementara dalam penguatan skil akan mampu memberikan keterampilan menyusun konsep program yang ramah gender dan inklusi sosial, membuat tools integrasi keduanya di dalam program dan melakukan monitoring evaluasi terhadap integrasi gender dan inklusi sosial dalam program.

“Kami mengharapkan manfaat dari pelatihan ini akan dapat membantu teman-teman dari Timor Leste dalam menjalankan program-program mereka ke depan. Perlu dilihat misalnya apakah soal pelanggaran HAM, difabilitas atau soal anak sudah terakomodir dengan baik selama ini dalam program.” Ujar Willy Aipipidely, Direktur Eksekutif SATUNAMA saat membuka pelatihan.

Peningkatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan yang komprehensif untuk meningkatan kapasitas dalam konteks nilai dan skil terkait gender dan inklusi sosial perlu terus dilakukan untuk memberikan output yang efektif. Pemahaman akan nilai-nilai inklusi sosial dan gender akan menjadi dasar perspektif dan sikap pengelola program pembangunan bekelanjutan. Sementara penanaman modal skil akan menjadi bekal bagi mereka untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut ke dalam pelaksanaan program sehingga dapat memberikan hasil yang ideal. (AKP/SATUNAMA, Foto Debora R.)

Tinggalkan komentar