Diskusi Disiplin Positif Untuk Pendidikan Anak

Satunama.org – Belum lama ini, kita mendapati seorang Kepala Sekolah SD IT Bina Mujtama di Bojonggede Kabupaten Bogor Jawa Barat yang menghukum siswanya dengan cara push up 100 kali lantaran belum mampu melunasi uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan sehingga mengakibatkan putri malang warga Depok Jawa Barat itu mengalami kejang di perut dan trauma berat bahkan sampai dengan tidak mau melanjutkan sekolah lagi. (Dikutip dari Radarbangsa.co.id -30/01/19)

Hal diatas membuktikan bahwa masih ada kekerasan dalam pendisiplinan siswa di sekolah. Disiplin identik dengan pemaksaan dan bahkan harus disertai dengan cara kekerasan yang mana sebenarnya kekerasan harusnya tidak lagi terjadi di sekolah. Seharusnya, sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman sehingga tumbuh kembang anak baik secara kognitif maupun emosional dapat terjamin dengan baik. Mengingat apalagi sekarang banyak sekolah yang menerapkan full day school dengan demikian waktu anak dihabiskan di sekolah.

Demikian pula kekerasan dapat kita jumpai dirumah. Wilayah yang membuat kita tumbuh dan berkembang yaitu dirumah sebaliknya dijadikan tempat kekerasan dalam pendisiplinan dan pembuatan karakter anak-anak. Orang tua masih banyak menggunakan cara kekerasan dalam pendisiplinan terhadap anak-anak yang akan menimbulkan rasa trauma. Orang tua seharusnya melakukan dialog dan membuat kesepakatan antara anak dan orang tua sehingga tidak perlu dengan cara kekerasan.

Maka dari itu, Unit Anak dan Pendidikan Yayasan Satunama mengadakan FGD (Focus Group Discussion) terkait tentang “Disiplin Positif”. Unit Anak dan Pendidikan merupakan salah satu unit kerja di Yayasan Satunama, acara ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun Yayasan Satunama ke-21. FGD ini berlangsung pada hari Kamis, 21 Maret 2019 berlokasi di Gedung Nova Yayasan Satunama. FGD ini dihadiri oleh beberapa Kepala Sekolah, Lembaga Pemerintah, Praktisi Pendidikan, dan para NGO, yang dimoderatori oleh Agus Ruyanto,S.Sos selaku Direktur LSPPA (Lembaga Studi Pengembangan Perempuan dan Anak), dan Prasena Nawak Santi,S,Si.,M.Pd selaku Kepala Unit Anak dan Pendidikan Yayasan Satunama.

FGD ini diadakan dengan harapan dapat membuat banyak orang yang mengenal dan menerapkan disiplin positif tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di keluarga. Sehingga, ketika kita akan menanggapi anak-anak tidak perlu menggunakan cara kekerasan akan tetapi menggunakan dengan cara berdialog terhadap anak tersebut dan membuat karakter anak tersebut hidup disiplin.

Foto dan Artikel : Fajar Kalbuadhi (Staf Magang)

Tinggalkan komentar