SATUNAMA Kuatkan Kader Penanganan Kesehatan Jiwa

Kemandirian masyarakat dalam menangani masalah kesehatannya menjadi tujuan utama perawatan kesehatan di komunitas. Pemberdayaan keluarga dan komunitas merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatannya. Komunitas/masyarakat digugah agar dapat bersama-sama peduli dan aktif melakukan upaya kesehatan sehingga terwujud derajat kesehatan jiwa yang berkualitas ditengah-tengah masyarakat.

Pemberdayaan dalam masyarakat ini digerakan melalui kader kesehatan yang dilatih tentang kesehatan jiwa. Dengan mengenalkan kader terhadap masalah kesehatan jiwa maka diharapkan masalah kesehatan jiwa dapat tertangani secara terstuktur dan masyarakat mempunyai kepedulian apabila di sekitarnya muncul masalah-masalah yang terkait dengan masalah kesehatan jiwa.

Upaya ini adalah bagian dari upaya prevensi di tengah-tengah masyarakat yang pada akhirnya akan bisa terwujud desa dengan kemampuan kesiapsiagaan dalam menangani masalah kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat. Guna mencapai itu semua dan agar terwujud system yang terstruktur maka SATUNAMA menyelenggarakan Pelatihan Bagi Kader Kesehatan Tentang Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa pada Senin (29/10) hingga Kamis (01/11) di Yayasan SATUNAMA.

Pelatihan melibatkan dua kelompok kader dari Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Kelompok yang pertama adalah kader yang sebelumnya sudah pernah mengikuti pelatihan sejenis dan kelompok yang kedua adalah kader yang baru direkrut dan baru pertama kali mengikuti pelatihan.

“Secara umum, pelatihan bertujuan untuk memahamkan peran kader terkait penanganan gangguan jiwa di masyarakat” jelas Karel Tuhehay, Program Manager Kesehatan Jiwa SATUNAMA.

Karel kemudian melanjutkan bahwa kader yang lama maupun baru mendapatkan pelatihan untuk beberapa aspek yaitu; deteksi dini masalah kesehatan jiwa, menggerakkan dan mendampingi individu, keluarga dan kelompok sehat jiwa, menggerakkan dan mendampingi individu, keluarga dan kelompok yang berisiko masalah psikosial, menggerakkan dan mendampingi individu, keluarga dan kelompok gangguan jiwa, melakukan rujukan kasus masalah psikososial atau gangguan jiwa pada Tim Kesehatan Jiwa Puskesmas dan membuat pelaporan dan pencatatan kegiatan kader kesehatan jiwa.

Pelatihan selama empat hari ini dilaksanakan oleh Yayasan SATUNAMA dengan melibatkan Tim Kesehatan Jiwa Masyarakat dari RSJ Grhasia Yogyakarta sebagai narasumber dan fasilitator. (Ariwan K. Perdana/SATUNAMA)

Tinggalkan komentar