Peserta PCB Belajar Komunikasi Massa

Komunikasi massa menjadi salah satu pokok bahasan yang muncul di hari kedua pelaksanaan Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (25/7) di Novotel Grand Shayla Makassar. Pembahasan ini dipandu oleh narasumber Frisca Clarissa Almira, jurnalis Kompas TV.

Frisca membuka sesinya dengan mengemukakan definisi komunikasi massa. “Komunikasi massa adalah pesan-pesan yang disampaikan melalui medium massa kepada orang banyak.” Katanya menjelaskan secara teoritis. Seraya melanjutkan bahwa komunikasi publik tujuannya adalah untuk melakukan persuasi.

“Pengertiannya adalah bagaimana mempelajari komunikasi persuasi, untuk mempengaruhi banyak orang, sehingga orang bisa menangkap dan menyetujui informasi yang kita berikan.” Tuturnya. Dia juga mengatakan bahwa ada juga komunikasi massa yang tujuannya untuk memberi pemahaman kepada banyak orang.

Selain itu, komunikasi yang dilakukan juga harus efektif. Komunikasi akan baik jika efektif. “Unsurnya ada dua, yaitu komunikator atau pemberi pesan dan komunikan, yang menerima pesan. Yang pertama harus disadari adalah kenali audiensnya, kalian harus paham kalian berada di mana dan suasananya bagaimana.” Terang Frisca.

“Kemudian agar komunikasi efektif, kita harus perhatikan visual, penampilan kita, misalnya gestur. Lalu vokal, suara kita, bagaimana kita terdengar. Berikutnya adalah verbal, apa yang kita katakan. Kalau di dunia jurnalistik kita kenal 5W 1H, dalam komunikasi massa juga demikian. Faktual, aktual dan penting.” Tegasnya kepada peserta.

Diharapkan dari sesi ini, para peserta dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan berbicara yang lebih baik lagi. Terlebih jika mereka menjadi politisi kelak. Dalam sesi ini juga para peserta diminta untuk berlatih berbicara di depan kamera. Artinya berbagai kendala komunikasi massa yang dialami oleh peserta coba diberikan solusinya dengan metode kelas yang berbasis teori, tanya-jawab, dan praktik.

Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Provinsi Sulawesi Selatan mulai digulirkan sejak Senin (24/7) dan berlangsung hingga Kamis (27/7) lalu. Sebanyak 28 peserta yang terbagi dalam dua kelas, siswa (13 orang) dan mahasiswa (15 orang) berproses bersama dua fasilitator, Insan Kamil dan Nunung Qomariyah dari Yayasan SATUNAMA. (M. Imam Faisal. Editor : A.K. Perdana. Foto-foto: Bima Sakti dan Makrus Ali/SATUNAMA)

Tinggalkan komentar