Mediasi dalam Konflik Internal Parpol

Pencegahan dan mekanisme solusi konflik internal partai politik tak luput dari bahasan dalam salah satu sesi hari pertama Kelas Politik Cerdas Berintegritas Tingkat Madya Provinsi Daerah Istimewa Aceh kerjasama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Yayasan SATUNAMA yang dilaksanakan di The Pade Hotel Aceh, Senin (17/7).

Partai politik sebagai salah satu elemen demokrasi dalam sebuah negara memiliki ideologi yang harus diperjuangkan secara nyata. ”Ideologi di zaman modern bukan lagi dijargonkan tapi diwujudkan dari tindakan. Kalau ingin melihat partai politik di Indonesia ini modern, ya harus mewujudkan yang demikian.” demikian narasumber Abdul Gaffar Karim dari Universitas Gadjah Mada berujar di depan para peserta PCB Aceh.

Rasionalitas ideologi harus dimiliki oleh parpol, salah satunya sebagai instrumen untuk mencegah konflik internal. Selain rasionalitas ideologi, terdapat tiga dasar rasionalitas lainnya yaitu Rasionalitas Representasi dan elektoral, Rasionalitas Manajerial dan Rasionalitas Pragmatis dan Finansial.

“Mencegah konflik di partai seharusnya terlebih dahulu memastikan Rasionalitas Ideologis, Rasionalitas Representasi dan Elektoral, Rasionalitas Manajerial, Rasionalitas Pragmatis dan Finansial, berjalan dengan baik.” Kata Gaffar.

Selain memastikan keempat rasionalitas tersebut berjalan dengan baik, Gaffar juga menegaskan pentingnya mediasi sebagai jalan penyelesaian konflik. Mediasi dipandang sebagai cara logis sekaligus dapat membuka kemungkinan pengambilan solusi yang akomodatif bagi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.

“Mau tidak mau setiap ada konflik, yang harus dilakukan adalah mediasi. Mediasi bisa mengubah monolog yang banyak itu menjadi dialog. Kalau orang sudah mau berdialog, maka akan jadi lebih mudah. Dan mediasi ini penting harus dilakukan dalam hal apapun. Tidak hanya dalam konflik kepartaian saja.” Demikian Gaffar.

Pencegahan dan penyelesaian konflik internal partai politik dianggap menjadi sesuatu yang penting karena partai politik merupakan penyedia aktor politik yang bertugas menyampaikan pesan politik berupa aspirasi masyarakat kepada negara.

Konflik internal partai politik justru akan mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap citra partai politik itu sendiri. Karenanya, keempat dasar rasionalitas dan instrumen mediasi menjadi penting dalam mencegah dan mencari solusi konflik yang terjadi di dalam tubuh partai politik.

Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Tingkat Madya Provinsi Daerah Istimewa Aceh akan berlangsung hingga Kamis, (20/7). Kelas PCB Madya merupakan kelanjutan dari Kelas PCB Pratama yang telah dilaksanakan tahun 2016 di 9 provinsi yaitu Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua Barat. Aceh menjadi provinsi pertama penyelenggaraan PCB Madya tahun ini.

Secara umum, Kelas PCB Madya bertujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk menjadi politisi yang cerdas dan berintegritas. Program pembelajaran ini dirancang untuk mempersiapkan generasi baru politik bergabung dengan partai politik di masing-masing wilayah. (A.K. Perdana/Foto-foto: Valerianus Jehanu dan Ganda Kristianto/SATUNAMA)

Tinggalkan komentar