Mendorong Jurnalisme Empatik bagi Media OMS

Satunama.org – SATUNAMA mengadakan Lokalatih Jurnalisme Empatik bagi Media-Media Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) selama 3 hari, pada Senin-Rabu, 28-30 September 2015 lalu. Sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi jurnalisme dihadirkan dalam acara yang diikuti oleh 10 peserta dari 6 lembaga OMS ini.

Para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan merupakan awak media di organisasinya masing-masing, yaitu dari Aliansi Sumut Bersatu (Sumatera Utara), Yayasan Donders (Nusa Tenggara Timur), Yayasan LKiS (Yogyakarta), Perludem (Jakarta), Yayasan Sosial Bina Sejahtera (Cilacap) serta SATUNAMA sendiri. Mereka mendapatkan materi baik teknis maupun konseptual, antara lain mengenai konsep Jurnalisme Empatik, Peran Media OMS dalam pendidikan masyarakat hingga pada praktek menulis artikel berita dan opini.

“Tujuan lokalatih ini salah satunya adalah untuk mengangkat isu-isu yang berada di tingkatan akar rumput yang selama ini kurang mendapat perhatian dari media-media mainstream. Padahal kawan-kawan OMS ini bekerja di tingkatan tersebut dan tentu punya banyak informasi yang bisa dibagikan kepada masyarakat.” Ucap Ryan Sugiarto dari SATUNAMA.

Sejumlah narasumber seperti Dr. Ashadi Siregar (pengajar komunikasi Universitas Gadjah Mada), Nezar Patria (anggota Dewan Pers), Sinta Maharani (Tempo) dan AA Kunto (harianbernas.com) dihadirkan untuk membekali para peserta dengan konsep jurnalisme yang mengedepankan akurasi fakta dibungkus dengan perspektif empatik.

Melalui lokalatih ini diharapkan data-data yang terhimpun dari berbagai wilayah dampingan para OMS bisa disuarakan dengan lebih baik. “Media-media OMS, baik cetak maupun media dalam jaringan, harus memberi warna baru dalam dunia media. Media OMS perlu mengambil ruang yang lebih luas untuk menyuarakan yang mereka perjuangkan.” Lanjut Ryan.

Ke depannya, selain untuk mengembangkan pengelolaan media masing-masing OMS, dari lokalatih ini juga akan diinisiasi kaukus media OMS yang akan dikelola lintas lembaga. Tujuannya adalah untuk mengadakan pendidikan publik dan kewargaan. “Media-media OMS harus mendidik diri dan mengembangkan jaringan yang luas dan kuat agar dapat mengangkat persoalan warga menjadi persoalan bersama untuk mencari cara hidup yang lebih baik bagi semua.” Pungkas Ryan.

Penulis: Ariwan K. Perdana
Editor : Bima Sakti

Tinggalkan komentar