Pelatihan ISFPP (Integrated Strategic Financial And Program Planning) SATUNAMA, 2-7 Februari 2009

Training On ISFPP (Integrated Strategic Financial And Program Planning) SATUNAMA, 2-7 February 2009

[photo1]

This year SATUNAMA has independently (without Konrad Adenauer Stiftung’s help) conducted the training of ISFPP. The first one was held on 2-7 February 2009 at the SATUNAMA training centre. It was participated by 22 people (M:9; F:13) who came from Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Central Java, Yogyakarta, Bali and Timor Leste.

The principal facilitator was Meth Kusumahadi that assisted by F.D.I. Asmiarsi. The aim of the training was for participants to be able to:

1. understand the meaning of fund raising
2. analyzes investments of micro enterprise
3. formulate a strategic of fund raising
4. design instruments of fund raising
5. value efforts done to fund raise.

Herlina Zebua, 30 years, came from HELP, Nias, stated: “The most interesting things of the training are the methods, ideas and realistic examples they use that can be applied in my work place.”
Casimiro dos Santos, 32 years, came from an NGO called Judicial System Monitoring Program (JSMP), Timor Leste. He joined the training to improve his knowledge on program and financial. He said: “All of the subject matters are interesting since they link to each other.” However he added that it had to have more ice breakings to make the participants more enthusiasm.

Kadek Nila Kencana Dewi, 28 years, was sent by InSuFa, Bali. She participated the training to have skill on program and financial planning. She stated: “The methods used are participative and dynamics, while the facilitators are competent on their field.”

Pelatihan ISFPP (Integrated Strategic Financial And Program Planning) SATUNAMA, 2-7 Februari 2009

[foto1]

Mulai tahun 2009, SATUNAMA menyelenggarakan pelatihan ISFPP secara mandiri, tanpa bantuan dari Konrad Adenauer Stiftung (KAS) lagi. Pelatihan ISFPP secara mandiri yang pertama telah diselenggarakan pada tanggal 2-7 Februari 2009, seperti biasa bertempat di Balai Pelatihan SATUNAMA. Peserta pelatihan berjumlah 22 orang, terdiri dari 9 orang laki-laki dan 13 orang perempuan, yang datang dari Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali dan Timor Leste.

Fasilitator utama adalah Meth Kusumahadi, dibantu oleh F.D.I. Asmiarsi. Tujuan pelatihan ini adalah supaya peserta dapat:

1. mengenal arti an implikasi kegiatan penggalangan dana
2. menganalisis investasi usaha kecil
3. menyusun strategi penggalangan dana
4. merancang dan memahami kegunaan instrumen penggalangan dana
5. menilai upaya-upaya yang dilakukan dalam menggalang dana.

Herlina Zebua, 30 tahun, diutus oleh lembaga HELP, Nias menyatakan: “Yang paling menarik dari pelatihan ini adalah metode penyampaiannya, ide dan contoh-contohnya yang realistis, yang akhirnya sangat bermanfaat untuk saya terapkan di lingkungan kerja saya”.
Casimiro dos Santos, 32 tahun, yang datang dari Timor Leste atas utusan sebuah LSM Judicial System Monitoring Program (JSMP). Dia mengikuti pelatihan ini dengan tujuan untuk menambah pengetahuannya tentang perencanaan program dan keuangan. Menurut dia: “Semua materi yang disampaikan menarik karena ada keterkaitannya satu sama lain”. Namun menurut dia harus ada lebih banyak ice breaking sehingga peserta lebih beremangat dan bisa lebih menyerap pelajaran.

Kadek Nila Kencana Dewi, 28 tahun, datang dari lembaga InSuFa, Bali. Dia mengikuti pelatihan dengan tujuan untuk melatih ketrampilan dalam merancang program dan keuangan. Dia mengatakan: “Metode pelatihan yang digunakan partisipatif dan dinamis, sementara fasilitatornya kompeten di bidangnya”.

Tinggalkan komentar