Serah Terima Jabatan Pengurus SATUNAMA

Selama 13 tahun bekerja, SATUNAMA mengalami beberapa kali regenerasi. Tahun ini, SATUNAMA kembali melakukan pemilihan pengurus baru. Setelah melalui proses demokratis yang melibatkan seluruh staf, Dwi Indah Asmiarsi, Budi Susilo, dan FX Bima Adimoelya terpilih sebagai pengurus baru.

Acara serah terima jabatan dari Pengurus Periode 2007 – 2010 ke pengurus baru terjadi pada hari Senin 18 April 2011 lalu. Tidak kurang dari dua ratus undangan, mulai dari petani dampingan, perwakilan lembaga donor, warga sekitar, kantor pemerintahan, hingga LSM mitra kerja SATUNAMA hadir meramaikan suasana. Tamu-tamu tersebut mulai berdatangan sejak pukul 15.30. Mereka disambut dengan empat orang penari Incling yang berasal dari Dusun Clapar, Hargowilis, Gunungkidul. Penari tersebut sehari-harinya petani organik yang pernah mendapat pendampingan dari SATUNAMA.

Khusus untuk mengingatkan kembali sejarah lembaga, SATUNAMA membuat film dokumenter mengenai proses lembaga. “Kami membuat film ‘Jejak Langkah’ ini sebagai materi pendidikan bagi staf SATUNAMA sendiri. Harapannya, dengan mendokumentasikan sejarah terbentuknya dan proses sejak masih bernama USC SATUNAMA pada tahun 1996 hingga kini, para staf yang keluar dan masuk bisa mengetahui bagaimana ide-ide dan program di masa lalu. Dengan memiliki dokumentasi di mana dan dengan siapa saja SATUNAMA bekerja, serta pendekatan apa saja yang dipakai, staf-staf baru diharapkan bisa mengetahui hal-hal yang pernah SATUNAMA lakukan di masa lampau dan belajar dari hal tersebut,” tutur Metta Yanti, Kepala Divisi Capacity Building yang menjadi ketua panitia prosesi serah terima jabatan.

Kelas besar yang biasanya menjadi ruang pelatihan, hari itu berubah menjadi ruang pameran dokumentasi hasil kerja SATUNAMA. Berbagai foto dan publikasi hasil kerja di Papua, Aceh, NTT, dan Gunungkidul memenuhi ruangan. Para pengunjung juga bisa menyaksikan dokumentasi program unggulan seperti: Pelatihan Civic Education for Future Indonesian Leaders CEFIL yang berlangsung sejak tahun 1998, interfaith, praktek pertanian lestari, kegiatan anak-anak pada program mobile library, hingga majalah dan buku-buku yang pernah diterbitkan SATUNAMA.

Pergantian pengurus ini membawa harapan baru. ”Yang pertama, SATUNAMA sedang mengalami perubahan dan kita berusaha beradaptasi dengan hal itu. Pengurus kali ini menggunakan sistem collective leadership. Bagian penting dari sistem ini adanya proses tanggung jawab bersama, komitmen bersama, dan mencari solusi bersama. Pada alih generasi ini akan ada pembagian tugas. Saya nanti akan lebih banyak mengurus masalah eksternal. Bimo akan lebih banyak menangani program, dan Mia akan bertanggungjawab mengenai masalah keuangan. Tapi, nanti kami tidak bekerja sendiri-sendiri karena akan ada koordinasi antar pengurus,” tutur Budi Susilo. Ia kemudian menambahkan jika pengurus kali ini bersama staf akan selalu mengupayakan kebersamaan untuk menyelesaikan masalah bersama.

2 pemikiran pada “Serah Terima Jabatan Pengurus SATUNAMA”

  1. Berita perubahan pengurus itu sudah kadaluwarsa. Sekarang sudah ada pengurus baru lagi. Apakah perubahan begitu lambat sehingga yang baru tidak bisa mengganti yang lama. Tolong deh dibaca lagi.

    Balas

Tinggalkan komentar