Visitasi dan Evaluasi Program CEFIL Konrad-Adenauer-Stiftung

Visitasi dan Evaluasi Program CEFIL 2010-2014

Kerjasama Konrad-Adenauer-Stiftung dan SATUNAMA

Satunama.org – Selama dua hari (23-24 Januari 2015) perwakilan Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) dari Jerman melakukan visitasi dan evaluasi Program KAS-SATUNAMA, khususnya Civic Education for Future Indonesian Leaders (CEFIL) periode 2010-2014.

Rombongan KAS terdiri atas Dr. Jan Woischnik (Representative of KAS), Ari Dharma Stauss (Administrative Officer of KAS), Thomas Yoshimura (Assintance representative of KAS) dan Prof. Dr. Claudia Derichs (External Evaluator).

Sedangkan dari SATUNAMA yang mengikuti acara ini adalah Methodius Kusumahadi (Pendiri dan Ketua Dewan Pembina SATUNAMA), FX. Bimo Adimoelya (Direktur SATUNAMA 2014-sekarang), Budi Susilo (Direktur SATUNAMA periode 2011-2013), MG. Setyowati (Interlekutor SATUNAMA), Insan Kamil (Senior Project Coordinator), Apifudin Toha (Junior Project Coordinator), Nunung Qomariyah (Project Administrator), dan Laurentia Widiati (Project Secretary).

Acara dibuka dengan sambutan selamat datang oleh Direktur SATUNAMA dilanjutkan dengan perkenalan singkat masing-masing peserta kegiatan ini. Perkenalan ini dimaksudkan agar Prof. Dr. Claudia Derichs dapat mengenal staf SATUNAMA yang bertanggung jawab atas Program CEFIL KAS.

Dilanjutkan dengan presentasi bapak Methodius Kusumahadi mengenai SATUNAMA dan latar belakang kerjasama antara SATUNAMA dan KAS yang berawal dari ide “supporting the activist to become civic educator” mendukung aktivis untuk menjadi pendidik sipil. Dengan fokus ide tersebut pada “how to strengthen civic sector” bagaimana memperkuat sektor masyarakat sipil.

Selanjutnya dilanjutkan bapak Budi Susilo mempresentasikan Program CEFIL periode 2010-2014. Proyek yang dikemas dalam
bentuk pendidikan demokrasi ini sudah menghasilkan banyak alumni pelatihan dari seluruh Indonesia. Bila dihitung sejak pertama kali CEFIL dilaksanakan, alumni juga ada yang berasal dari Timor-Timur (setelah merdeka, sekarang Timor Leste).

Peran media diluar SATUNAMA juga membantu kegiatan CEFIL ini terpapar untuk masyarakat luas khususnya di daerah-daerah. Tercatat dari presentasi ada 28 media coverage sudah ter-publish.

Jumlah alumni Pelatihan CEFIL 2010-2014 adalah sebanyak 545, sedangkan total alumni Pelatihan CEFIL sejak tahun 1998 hingga 2014 adalah sebanyak 1273 orang peserta. Alumni ini tersebar dari 29 provinsi di Indonesia.

Selain mempresentasikan capaian-capaian proyek CEFIL ini, SATUNAMA diwakili oleh bapak Insan Kamil memaparkan gagasan dan program baru, yaitu Civilizing Politic for Indonesia Democracy (CPID). “Ada hipotesis bahwa jalan politik adalah salah satu lapangan yang sangat penting dalam membangun demokrasi”, Insan Kamil. Program baru ini mempunyai target group utama yaitu youth politician, tambahnya.

Target awal, kegiatan CPID yang direncanakan bisa mulai pada tahun 2015 ini akan dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia. Depok, Surabaya, Makassar dan Bandar Lampung adalah empat kota yang menjadi lokasi awal dimana program CPID ini akan dilaksanakan.

Pada hari kedua, jumlah peserta diskusi bertambah dengan bergabungnya beberapa alumni CEFIL. Mereka diantaranya adalah Khudri Arsyad (Ketua Ombudsman Kota Makassar, Sulawesi Selatan), Gustiar (Ketua KPUD Kuburaya, Kalimantan Barat), Veriyanto Sitohang (Ketua Aliansi Sumut Bersatu, Medan, Sumatera Utara), Lindra Dharnella (Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta), Henni Indarriyanti, SE (Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Akuntansi, Universitas Islam Blitar), Titik Nurhayati (Ketua KPUD Kota Depok, Jawa Barat), dan Dwi Anwarsono Sadat (Field Officer PPRBM, Surakarta, Jawa Tengah).

Para alumni CEFIL ini masing-masing diberikan kesempatan untuk memberikan testimoni mereka secara pribadi mengenai pengalaman mereka dan dampak yang mereka dapat setelah mengikuti pelatihan CEFIL. Mereka juga mengharapkan supaya semakin banyak juga aktivis dan masyarakat di Indonesia dapat mengikuti pelatihan CEFIL di SATUNAMA.

Tinggalkan komentar